Dapat Lampu Hijau, Vaksinasi Covid-19 untuk Bayi dan Balita di AS Dimulai Pekan Depan
CDC beri lampu hijau untuk vaksinasi Covid-19 bayi dan balita.
REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC) telah memberi lampu hijau terhadap pemberian vaksin Covid-19 untuk anak-anak, termasuk bayi yang telah berusia enam bulan. Vaksinasi untuk kelompok tersebut rencananya diluncurkan pekan depan.
"Kami tahu jutaan orang tua dan pengasuh sangat ingin anak-anak mereka divaksinasi. Dengan keputusan hari ini, mereka bisa," kata Direktur CDC Rochelle Walensky dalam sebuah pernyataan, Sabtu (18/6/2022).
Keputusan tersebut diambil setelah panel penasihat CDC melakukan pemungutan suara untuk merekomendasikan vaksin Covid-19 bagi anak-anak, dimulai dari bayi berusia enam bulan. "Infeksi ini membunuh anak-anak dan kita memiliki kesempatan untuk mencegahnya. Ini adalah kesempatan untuk mencegah risiko yang diketahui,” ungkap Beth Bell, salah satu dokter di panel penasihat CDC, seusai pemungutan suara pada Sabtu.
Pemerintahan Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden berencana meluncurkan kampanye vaksinasi Covid-19 untuk balita paling cepat pekan depan. "Pekan mendatang, orang tua akan dapat mulai menjadwalkan janji temu di tempat-tempat seperti klinik dokter anak, rumah sakit anak, dan apotek," kata Biden dalam sebuah pernyataan.
Menurut CDC, infeksi Covid-19 pada anak-anak umumnya lebih ringan. Namun, sejak Maret 2020, penyakit tersebut telah menempati posisi kelima sebagai penyebab utama kematian anak-anak berusia satu hingga empat tahun.
Covid-19 pun menduduki posisi keempat sebagai penyebab kematian utama anak berusia di bawah satu tahun. Pada Jumat (17/6/2022) lalu, Food and Drug Administration (FDA) telah mengizinkan vaksin Covid-19 Moderna untuk disuntikan kepada anak-anak berusia enam bulan hingga lima tahun.
Vaksin Pfizer-BioNTech pun sudah bisa digunakan untuk anak berumur enam bulan hingga empat tahun. Untuk anak usia di atas lima tahun, vaksin Pfizer sudah disetujui untuk digunakan.
Sejauh ini AS masih menjadi negara dengan kasus Covid-19 tertinggi di dunia. Ia telah melaporkan 86,1 juta kasus dengan korban meninggal melampaui 1,01 juta jiwa.
Ikuti Whatsapp Channel Republika