Sejumlah Anak Usaha BUMN Ditargetkan IPO Tahun Ini

Kementerian BUMN targetkan beberapa anak usaha Pertamina bisa IPO

ANTARA/Yulius Satria Wijaya
Wakil Menteri BUMN I Pahala Nugraha Mansury (kedua kiri) berbincang dengan CEO Pertamina NRE Dannif Danusaputro (kiri) didampingi Direktur Logistik dan Infrastruktur Pertamina Persero Mulyono (kanan) dan Direktur Operasi Perum Perhutani Natalas Anis Harjanto (kedua kanan) usai penandatanganan Head Of Agreement (HoA) Proyek Nature Based Solutions (NBS) Pertamina Power Indonesia (PPI) dengan Perum Perhutani di Sentul Eco Edu Forest, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Senin (20/6/2022). Proyek Nature Based Solutions (NBS) ini berpotensi untuk diimplementasikan menjadi proyek yang mendukung Nationally Determined Contribution (NDC) Indonesia tahun 2030.
Rep: Muhammad Nursyamsi Red: Ichsan Emrald Alamsyah

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) akan terus mendorong BUMN maupun anak usaha untuk melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI). Wakil Menteri BUMN I Pahala Nugraha Mansury memberikan sedikit bocoran mengenai BUMN dan anak usaha yang rencananya akan go public hingga akhir tahun ini.

Baca Juga


"Target kita tahun ini paling tidak (anak usaha) Pertamina ada beberapa, lalu kita lihat ada potensi juga di anak usaha (BUMN) perkebunan," ujar Pahala di sela-sela penandatanganan HOA proyek nature based solutions Pertamina NRE-Perhutani di Sentul Eco Edu Tourism Forest, Bogor, Jawa Barat, Senin (20/6/2022).

Kendati begitu, Pahala belum dapat menyebut BUMN dan anak usaha yang akan IPO. Hal ini lantaran rencana IPO masih tengah dalam proses. "Insya Allah ada. Nanti kita sebutkan kalau sudah registrasi," ucap Pahala.

Pahala menyampaikan, Kementerian BUMN saat ini masih terus melakukan kajian dan memantau perkembangan market pasca keputusan Bank Sentral Amerika Serikat (AS), the Fed, yang menaikkan suku bunga acuan sebesar 75 basis poin (bps) atau 0,75 persen. Pahala mengaku optimistis

"Insya Allah masih akan ada yang terealisasi. Kita lagi monitor apakah market sudah mem-price in atau mempertimbangkan kenaikan tingkat bunga yang ada di AS," kata Pahala.

Sebelumnya, Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat 38 perusahaaan siap masuk pasar modal melalui skema penawaran umum perdana atau initial public offering (IPO) pada tahun ini. Salah satu dari perusahaan tersebut merupakan afiliasi BUMN.

BEI mengharapkan semakin banyak BUMN yang mencatatkan sahamnya di BEI. "Diharapkan tahun ini akan bertambah lagi perusahaan BUMN yang sahamnya tercatat di BEI," kata Direktur Penilaian Perusahaan BEI, I Gede Nyoman Yetna.

Dengan masuknya perusahaan-perusahaan tersebut ke pasar modal, Nyoman berharap dapat meningkatkan citra perusahaan dan profesionalisme, meningkatkan kinerja perusahaan, meraih insentif pajak, dan juga mempercepat implementasi Good Corporate Governance (GCG).

Berdasarkan data yang ada, pada 2021 lalu PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk (MTEL) telah mencatatkan sahamnya di BEI. Sedangkan pada 2022, saham PT Adhi Commuter Properti Tbk (ADCP) juga sudah tercatat di BEI. 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler