Restoran Terapung Ikonik Hong Kong Tenggelam di Laut China Selatan

Restoran terapung ini mengalami kesulitan keuangan dalam beberapa tahun terakhir.

AP Photo/Kin Cheung
Restoran Terapung Jumbo yang ikonik di Hong Kong ditarik di Hong Kong, Selasa, 14 Juni 2022. Restoran ikonik Hong Kong pada hari Selasa meninggalkan kota tersebut, setelah perusahaan induknya gagal menemukan pemilik baru dan kekurangan dana untuk mempertahankan pendiriannya di tengah bulan pembatasan COVID-19.
Rep: Rizky Jaramaya Red: Friska Yolandha

REPUBLIKA.CO.ID, HONG KONG -- Sebuah restoran terapung ikonik Hong Kong tenggelam di Laut China Selatan. Jumbo Floating Restaurant yang menjadi objek wisata ini, mengalami kesulitan keuangan dalam beberapa tahun terakhir.

Baca Juga


Aberdeen Restaurant Enterpreises mengatakan, restoran apung itu tersebut terbalik dan tenggelam pada Ahad (18/6/2022), setelah ditarik menuju daratan. Perusahaan mengatakan, tidak ada yang terluka dalam insiden tersebut.

“Kedalaman air di tempat kejadian lebih dari 1.000 meter, sehingga sangat sulit untuk melakukan pekerjaan penyelamatan,” ujar pernyataan Aberdeen Restaurant Enterprises, dilansir Aljazirah, Selasa (21/6/2022).

Aberdeen Restaurant Enterprises telah menyewa insinyur kelautan untuk memeriksa restoran terapung dan memasang penimbunan di kapal sebelum perjalanan. Restoran apung itu ditutup pada Maret 2020, karena pandemi Covid-19. Penguncian atau lockdown selama pandemi membuat restoran ikonik tersebut semakin terpukul.

Melco International Development bulan lalu mengatakan, bisnis restoran apung itu tidak menguntungkan sejak 2013. Restoran itu mencatat kerugian kumulatif melebihi 100 juta dolar Hong Kong atau 12,7 juta dolar AS. 

"Restoran itu menghabiskan jutaan dolar untuk biaya pemeliharaan setiap tahun, dan sekitar puluhan bisnis dan organisasi telah menolak tawaran untuk mengambil alih restoran tersebut," kata pernyataan Melco International Development.

Jumbo Floating Restaurant dibuka pada 1976 oleh mendiang taipan kasino Stanley Ho. Restoran ini mewujudkan puncak kemewahan di masa kejayaan Stanley Ho dan menjadi ikon bersejarah bagi Hong Kong. Pembangunan restoran apung terbesar di dunia ini menelan biaya lebih dari 30 juta dolar Hong Kong atau 3,8 juta dolar AS. 

Jumbo Floating Restaurant memiliki desain seperti istana kekaisaran China, dan pernah dianggap sebagai landmark yang harus dikunjungi wisatawan. Ratu Inggris, Elizabeth II hingga aktor ternama Tom Cruise pernah mengunjungi restoran tersebut.

Restoran itu, juga pernah menjadi lokasi syuting untuk beberapa film, termasuk "Contagion" karya Steven Soderbergh, yang bercerita tentang pandemi global.

Kepergian Jumbo Floating Restaurant dari Hong Kong memberikan kesedihan dan nostalgia dari sebagian besar warga Hong Kong.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler