Sri Mulyani: BJ Habibie Paket Lengkap Seorang Manusia
Menurut Sri Mulyani, Habibie kerap membicarakan pembangunan sumber daya manusia.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Keuangan Sri Mulyani melihat paket lengkap seorang manusia dalam sosok almarhum BJ Habibie. Menurut dia, Habibie adalah seorang teknolog yang mempunyai kompetensi, profesionalisme, reputasi, dan prestasi global.
Dia mengatakan, hal itu dapat menjawab kehausan masyarakat Indonesia terhadap prestasi. "Untuk orang Indonesia (yang) selalu haus terhadap prestasi, kalau ada seseorang bisa memiliki prestasi dan reputasi yang diakui dunia itu seperti menjawab kehausan masyarakat indonesia," kata Sri Mulyani dalam peluncuran buku "BJ Habibie dalam Kenangan" yang disiarkan secara daring, Sabtu (25/6/2022).
Menurut Sri Mulyani, Habibie adalah salah satu dari sangat sedikit orang Indonesia yang secara global diakui di bidangnya. Dia kemudian mengaku beberapa kali bertemu dengan Habibie secara personal.
Dia kerap diundang untuk beberapa kali bertemu dengan Habibie. Banyak hal yang dibicarakan. Salah satu hal yang pernah dibicarakan antara keduanya terkait dengan kebutuhan Indonesia akan peningkatan kepercayaan diri.
"'Ani, Indonesia perlu suatu boosting confidence. Orang yang bisa bekerja di luar seperti kamu dan saya itu harus menjadi sesuatu yang bisa ditunjukkan kepada rakyat kita that we are not different than other. Masyarakat kita bisa,'" cerita Sri Mulyani.
Menurut Sri Mulyani, Habibie juga kerap membicarakan tentang pemikirannya dalam membangun sumber daya manusia (SDM) dengannya. Hal itulah yang menurut dia sangat menancap di kepalanya hingga saat ini.
"Buat saya pemikiran beliau untuk membangun SDM adalah yang paling menancap di dalam kepala saya," kata dia.
Ketua Akademi Ilmu Pengetahuan Indonesia (AIPI), Satryo Soemantri Brodjonegoro, menyampaikan pesan yang pernah disampaikan oleh almarhum BJ Habibie, yakni pentingnya negara ini mempunyai suatu kemampuan kapasitas dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek). Menurut Satryo, tidak ada satu negara pun di dunia ini yang mampu bertahan tanpa didukung oleh kemampuan iptek.
"Dari awal Pak Habibie itu menyampaikan pentingnya negara ini mempunyai suatu kemampuan kapasitas dalam bidang iptek," ungkap Satryo pada kesempatan yang sama.