Ilmuwan Temukan Mikroba Hidup di Tempat Ekstrem yang Lokasinya Mirip Mars

Tempat ekstrem itu berada di Lost Hammer Spring, di atas Lingkaran Arktik.

MIkroba (ilustrasi)
Rep: Noer Qomariah Kusumawardhani Red: Dwi Murdaningsih

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mikroba yang hidup jauh di bawah lapisan es di salah satu mata air terdingin dan paling asin di Bumi dapat memberikan cetak biru (blueprint) untuk kehidupan di planet Mars. Mata air terdingin itu berada di Lost Hammer Spring, yang terletak di atas Lingkaran Arktik di Nunavut, Kanada.

Baca Juga


Air asin menggelegak melalui lapisan es sepanjang 600 meter. Air memiliki salinitas sekitar 24 persen. Garam bertindak sebagai antibeku untuk memungkinkan air tetap cair bahkan pada suhu di bawah nol. Namun, kondisi oksigen yang sangat minim, kurang dari 1 bagian per juta (ppm) membuat kondisi di sana benar-benar asing.

Memang, lingkungan yang dingin, asin, dan bebas oksigen menjadikan Lost Hammer Spring salah satu analog terdekat Bumi dengan Mars. Mars memiliki endapan garam luas yang ditinggalkan oleh air purba. 

Sekarang, tim ilmuwan telah menemukan kehidupan mikroba dalam kondisi ekstrem Lost Hammer Spring. Ilmuwan berhasil  mengurutkan genom sekitar 110 organisme yang hidup di sana. Temuan ini  mengungkapkan petunjuk tentang bagaimana kehidupan berpotensi bertahan di lingkungan keras Mars.

Meskipun mikroba telah ditemukan dalam kondisi mirip Mars di Bumi sebelumnya, ini adalah salah satu studi pertama yang menemukan “ekstremofil” ini aktif di lingkungan yang tidak ramah.

“Butuh beberapa tahun bekerja dengan sedimen sebelum kami berhasil mendeteksi komunitas mikroba aktif,” Elisse Magnuson, seorang mahasiswa doktoral di McGill University di Montreal dan penulis utama studi baru yang menjelaskan temuan tersebut, mengatakan dalam sebuah pernyataan, dilansir dari Space, Ahad (26/6/2022).

 

Untuk bertahan dalam kondisi keras Lost Hammer Spring, mikroba bersifat anaerob, artinya mereka tidak menghirup oksigen. Sebagai gantinya, untuk memperkuat metabolisme mereka. Mikroba ini mengonsumsi metana dan senyawa anorganik lainnya, seperti karbon dioksida, karbon monoksida, sulfat, dan sulfida. Semua senyawa itu ditemukan di Mars.

Secara khusus, keberadaan metana di Mars adalah misteri yang belum terpecahkan. Sedimen di lapisan es di Lost Hammer Spring terus-menerus mengeluarkan gas yang mengandung metana dan dapat memberikan petunjuk lebih lanjut tentang asal mula gumpalan metana yang terdeteksi di Mars.

“Mikroba yang kami temukan dan jelaskan di Lost Hammer Spring mengejutkan karena, tidak seperti organisme lain, mereka tidak bergantung pada bahan organik atau oksigen untuk hidup,” Lyle Whyte, yang memimpin tim peneliti dan ketua penelitian Kanada dalam mikrobiologi kutub McGill University.

 

Hasilnya memberikan cetak biru genetik tentang bagaimana kehidupan mikroba dapat bertahan, hari ini atau di masa lalu di Mars. Temuan ini sangat menarik sehingga para ilmuwan yang bekerja pada rover Rosalind Franklin ExoMars yang tertunda dari Badan Antariksa Eropa (ESA) sedang menguji kemampuan pendeteksiannya pada sampel mikroba yang ditemukan di Lost Hammer Spring.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Berita Terpopuler