Prambanan Jazz Festival Gandeng 100 UMKM

Prambanan Jazz Festival dapat menjadi sebuah music tourism

Fitria Nurochimah
Beberapa stan makanan yang turut memeriahkan acara Prambanan Jazz Festival 2022 di Sleman, DIY, Sabtu (2/7/2022).
Rep: c01 Red: Fernan Rahadi

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN – Prambanan Jazz Festival tahun 2022 ini kembali hadir secara langsung dengan menggandeng 100 UMKM.  Founder Prambanan Jazz Festival, Anas Syahrul Alimi mengatakan para pelaku usaha akan turut memeriahkan acara dengan berjualan di pasar kangen.


“Ada 100 tenant pasar kangen yang berjualan makanan yang tidak mudah ditemukan di pasar mainstream, bukan makanan kekinian,” kata Anas dalam acara jumpa pers, Kamis (30/6/2022).

Antusiasme para pelaku UMKM begitu tinggi untuk meramaikan acara Prambanan Jazz Festival di Sleman, DIY. Anas menjelaskan ketika stan pasar kangen dirilis, semua langsung terjual habis. 

Menurutnya, jumlah pendaftar pasar kangen hampir mencapai 350 UMKM, namun pihaknya hanya bisa menerima 100 UMKM.

Salah satu pelaku UMKM, Princess Ella (24) mengatakan merasa senang karena dapat berjualan di Prambanan Jazz Festival sekaligus dapat bertemu dengan banyak orang.

“Penjualannya hari pertama itu lumayan. Kalau hari ini sudah lebih baik untuk besoknya semoga bisa lebih baik lagi. Saya udah ikut sekitar empat kali dan untuk penjualannya itu masih lebih baik sebelum pandemi," jelas Princess saat ditemui di Prambanan Jazz Festival, Sabtu (2/7/2022).

Selain dapat kembali meningkatkan pertumbuhan UMKM di Yogyakarta yang hampir selama dua tahun terhenti akibat pandemi Covid-19. Anas berharap dengan digelarnya Prambanan Jazz Festival dapat memberikan dampak kepada sektor-sektor lain, seperti perhotelan dan pariwisata.

“Kita kemarin ada kekurangan hotel dan kita mencari tetapi nggak dapat. Semua hotel di Jogja sudah full sampai hari ini dan bisa di cek semua hotel penuh sampai tanggal 3 (Juli 2022-Red). Mungkin kebetulan juga sama liburan ya. Jadi, ini memang harapan kita biar terjadi double impact di ekonomi yang berputar. Uang tidak hanya berputar di Jakarta tetapi di sini juga semuanya kena dari UMKM, hotel, kemudian kuliner,” jelas Anas.

Anas menjelaskan Prambanan Jazz Festival dapat menjadi sebuah music tourism karena 65 persen pembeli tiketnya berasal dari luar kota. Sehingga para penonton harus menempuh perjalanan menuju Yogyakarta untuk menonton festival. 

Menurut Anas, sebelum datang ke Prambanan Jazz, banyak dari penonton yang berkunjung terlebih dulu ke tempat-tempat wisata di Yogyakarta sehingga memberikan dampak positif bagi sektor pariwisata.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Berita Terpopuler