Dustin Hoffman Pernah Bergulat dengan Kanker Tenggorokan, Kenali Gejalanya

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Aktor Hollywood Dustin Hoffman akan berusia 85 tahun pada bulan depan. Dia tampak masih aktif di layar, salah satunya dengan muncul dalam BBC One untuk pemutaran film yang banyak menerima penghargaan, yaitu Rain Man (1988).

Hoffman masih aktif di industri film dan muncul di As They Made Us yang tayang pada 2022. Namun, di samping kemonceran kariernya, bintang The Graduate itu pernah menghadapi pertempuran kanker kurang dari satu dekade yang lalu.

Hoffman menerima banyak pujian untuk penampilannya sebagai Raymond Babbitt di Rain Man. Di balik itu, dia relatif tenang menghadapi kondisi kesehatannya dengan penyakit mematikan.

Apa itu kanker tenggorokan? Ini adalah istilah umum yang tidak digunakan oleh para profesional kesehatan Inggris, menurut badan amal Cancer Research UK. Tetapi, Mayo Clinic menjelaskan itu mengacu pada kanker yang berkembang di faring atau kotak suara.

Kanker faring dikenal sebagai kanker yang mengusik faring, sedangkan kanker yang memengaruhi produksi suara disebut kanker laring. Perawatan untuk kondisi ini akan tergantung pada seberapa berkembang kanker tersebut.

"Orang dengan kanker laring stadium satu atau dua, misalnya, mungkin memerlukan laringektomi parsial untuk menghilangkan bagian dari kotak pita suara," jelas Cancer Research UK, seperti dikutip dari Express.co.uk, Rabu (6/7/2022).

Perawatan untuk kanker tenggorokan stadium lanjut mungkin memerlukan perawatan yang lebih invasif, seperti laringektomi total. Namun, jika tumor terlokalisasi pada area kecil, area abnormal dapat diangkat selama biopsi atau menggunakan perawatan laser.

Menurut Gottlieb, Hoffman "merasa sehat dan baik-baik saja" setelah perawatannya untuk penyakit itu. Tak lama setelah pertempuran kanker, Hoffman menyelesaikan film komedi berjudul Chef bersama pemain besar, yakni Scarlett Johansson dan Robert Downey Jr.

Seorang sumber mengungkapkan bahwa Hoffman menjalani pengobatan pencegahan, seperti yang direkomendasikan oleh dokter, untuk menurunkan risiko kekambuhan kanker di masa depan. Ada beberapa faktor risiko yang meningkatkan kemungkinan kekambuhan kanker, yang kemungkinan akan ditargetkan selama perawatan.

Pola makan yang minim buah dan sayuran diketahui dapat meningkatkan risiko kanker tenggorokan. Umumnya, dokter akan merekomendasikan perubahan pola makan atau mendorong olahraga.

Beberapa faktor lain yang meningkatkan risiko kanker tenggorokan ialah penggunaan tembakau, infeksi virus, seperti human papillomavirus (HPV) dan virus Epstein-Barr, serta penyakit refluks gastroesofagus (GERD).

Gejala utama yang harus diwaspadai dan dapat mengindikasikan kanker laring atau kanker faring ialah batuk dan perubahan suara. Orang dengan kanker ini mungkin juga mengalami kesulitan menelan, sakit telinga, penurunan berat badan, dan sakit tenggorokan, menurut Mayo Clinic.

Ikuti Whatsapp Channel Republika