Cari Tahu Apa Itu Abstraksi Dana Bank, Contoh, Hingga Tips Menghindarinya

Penggelapan dana oleh oknum internal bank bisa dibilang paling sering terjadi.

Cermati
Rep: cermati.com Red: cermati.com

Kebanyakan dari kamu mungkin masih awam dan tidak begitu memahami tentang apa yang dimaksud dengan abstraksi dana bank. Bahkan, mungkin tak sedikit orang menganggap istilah tersebut memiliki arti atau konotasi yang positif. 


Padahal, saat abstraksi dana bank terjadi, hal ini bisa menjadi suatu perkara yang sangat merugikan, tidak hanya pihak bank, tapi juga nasabah yang terkena imbasnya. Alasannya karena abstraksi dana bank merupakan tindakan ilegal dan menyalahi hukum. 

Secara umum, yang dimaksud dengan abstraksi dana bank adalah aktivitas penyalahgunaan atau penggelapan dana bank yang dilakukan oleh oknum, baik yang berada di internal ataupun eksternal perbankan. 

Sebagai sebuah tindakan kriminal, tentu kasus terkait penyalahgunaan dan penggelapan dana bank ini perlu ditindaklanjuti sesuai dengan koridor hukum yang berlaku. Untuk itu, jika kamu ingin tahu lebih lanjut tentang pengertian abstraksi dana bank, contoh kasus, tips menghindari, sampai pasal yang mencekalnya, simak penjelasan lengkap berikut ini.

Baca Juga: 5 Perbedaan Bank Konvensional dan Syariah

Apa Itu Abstraksi Dana Bank?


Apa Itu Abstraksi Dana Bank?

Penggelapan, penyalahgunaan, atau abstraksi dana bank adalah aktivitas penggelapan dana nasabah dan dilakukan pihak karyawan bank maupun pihak dari luar bank. Tindakan kriminal yang bisa terjadi pada nasabah perbankan ini memang tidak dapat dihindari sepenuhnya oleh siapa pun. 

Karenanya, saat terjadi, campur tangan hukum untuk menindaklanjuti kasus tersebut perlu dilakukan guna oknum pelaku bisa dibekuk dan diadili. Di samping itu, pihak korban juga bisa mendapatkan kembali dana rekening yang telah digelapkan dan tak menjadi pihak yang dirugikan. 

Tidak dapat dimungkiri jika pada era perbankan digital seperti sekarang ini, risiko atau tingkat kejahatan penggelapan dana bank ini lebih rentan terjadi. Alasannya karena tingkat keamanan dari beberapa layanan perbankan digital mungkin masih kurang optimal dan membuat celah untuk melakukan tindak kejahatan tersebut lebih berisiko terjadi. Oleh karena itu, banyak orang yang menganggap lemahnya tingkat pengamanan layanan perbankan digital sebagai alasan utama kenapa tindakan abstraksi dana bank masih bisa terjadi. 

Contoh Kasus Abstraksi Dana Bank

Tindakan penggelapan dana nasabah oleh oknum internal bank bisa dibilang yang paling sering terjadi. Sebagai contoh, kasus ini bisa terjadi ketika teller bank menggelapkan uang nasabah saat proses penyetoran dana via layanan teller tersebut. 

Dana yang seharusnya disetorkan ke dalam rekening nasabah malah dimasukkan pada rekening lain dan digelapkan guna keperluan pribadi pihak teller. Selain itu, kasus tersebut juga bisa terjadi ketika ada proses penarikan uang melalui rekening nasabah yang tidak diketahui maupun tanpa persetujuan pihak pemilik rekening dan dilakukan oknum karyawan internal bank.

Sementara untuk penggelapan dana nasabah yang dilakukan oleh oknum di luar bank adalah saat pihak yang diberi kepercayaan khusus maupun menyandang jabatan tinggi melakukan penggelapan dana. Contohnya adalah ketika ada seorang pejabat publik atau perusahaan yang melakukan penggelapan uang secara ilegal padahal telah mendapatkan kepercayaan fiducia. 

Kasus Nyata Abstraksi Dana Bank

Tentu tidak ada seorang pun yang mau bernasib menjadi korban dari tindakan abstraksi atau penggelapan dana nasabah. Akan tetapi, kasus tersebut bisa terjadi pada siapa saja dan kapan saja, serta tidak ada hal yang benar-benar bisa membuat seseorang terhindar dari risiko menjadi korban dari tindakan tersebut.

Di Indonesia sendiri, kasus abstraksi dana bank sudah pernah terjadi beberapa kali. Untuk lebih jelasnya, berikut adalah contoh kasus nyata dari tindakan penggelapan dana nasabah yang pernah terjadi di Indonesia.

  • Pada April 2021, seorang asisten dari manajer bank di Bogor pernah melakukan penggelapan dana yang digunakan untuk aktivitas judi online. Tidak tanggung-tanggung, jumlah uang yang berhasil digelapkan oleh oknum tersebut mencapai 2 miliar Rupiah. 
  • Penggelapan dana nasabah juga pernah terjadi pada April tahun 2021 di sebuah bank di provinsi Kalimantan Barat. Dalam kasus tersebut, seorang teller bank mampu membawa kabur dana nasabah senilai 2,5 miliar Rupiah. 
  • Tidak hanya itu, seorang oknum pegawai bank juga sempat menyalahgunakan dana nasabah dengan cara melakukan penarikan beberapa kali. Kasus ini terjadi pada Maret 2021 dan total kerugian yang dialami oleh nasabah juga cukup besar. 
  • Kasus lainnya dari tindakan kriminal ini juga pernah terjadi di Tegal, di mana karyawan perbankan menggelapkan dana nasabah senilai 137 juta Rupiah di bulan September tahun 2020 lalu. 

Kasus mengenai penggelapan dana bank ini juga tidak sulit ditemukan pada portal media dan mungkin tetap terus terjadi sampai saat ini. Oleh karena itu, selaku nasabah, kamu perlu mencari tahu bagaimana cara agar bisa terhindar dari risiko menjadi korban tindakan kriminal tersebut.

Baca Juga: Skimming - Kenali Modus Pencurian Data Pribadi dan Tips Menghindarinya

Tips Terhindar dari Abstraksi Dana Bank

Walaupun risikonya akan selalu ada, tapi kamu bisa melakukan beberapa cara agar terhindar dari tindakan penggelapan uang nasabah. Untuk lebih jelasnya, lakukan 3 tips berikut ini agar mengecilkan risiko menjadi korban tindakan penggelapan dana bank. 

  1. Lindungi Data Pribadi

    Jangan sembarangan menyebarkan data diri bisa melindungimu dari berbagai macam masalah yang mungkin saja tengah mengintai, tak terkecuali penggelapan uang nasabah ini.

    Sekalipun ada oknum yang mengaku dari pihak perbankan dan meminta data diri, kalau tak dibarengi dengan tujuan yang jelas dan meyakinkan, jangan pernah sekalipun memberikan data diri. Apalagi yang berkaitan dengan kode OTP dan kata sandi atau PIN rekening bank yang kamu miliki.

  2. Selalu Waspada Setiap Kali Bertransaksi Menggunakan ATM

    Ada banyak jenis dan modus kejahatan yang mungkin terjadi karena sembarangan menggunakan layanan ATM. Sebagai contoh, modus mesin skimming pada layanan tarik tunai tersebut merupakan hal yang umum terjadi dan bisa membuat dana rekening lenyap. Untuk mengantisipasinya, hanya gunakan layanan ATM yang berlokasi di tempat ramai, memiliki penjagaan security, dan cermati apakah ada mesin yang mencurigakan terpasang pada tempat memasukkan kartu ATM atau tidak.

  3. Minimalkan Penggunaan Layanan SMS Banking

    Perkembangan teknologi digital di zaman sekarang memang mampu mempermudah nasabah dalam bertransaksi dan menggunakan layanan perbankan. Namun, hal tersebut juga bisa memudahkan penipu dan oknum tak bertanggung jawab dalam mengakses rekening korbannya. Cara untuk menghindarinya adalah dengan tak sembarangan membuka link atau tautan dari orang tidak dikenal agar smartphone kamu tak diretas dan membuat layanan SMS banking pribadi bisa disalahgunakan. 

Pasal yang Mencekal Kasus Abstraksi Dana Bank

Dana nasabah atau dana bank yang tersimpan di rekening dijamin perlindungannya oleh negara. Hal ini terbukti dengan adanya beberapa pasal yang mencekal modus penggelapan dana bank tersebut sehingga kamu selaku nasabah tak perlu lagi merasa khawatir akan risiko menjadi korban tindakan kejahatan tersebut. Berikut adalah beberapa pasal yang mencekal kasus abstraksi dana bank.

  • Pasal 1313 KUH Perdata.
  • Aturan komprehensif terkait hubungan hukum uang simpanan nasabah di bank dengan pihak perbankan pada UU No. 10 Thn. 1998 mengenai Perubahan atas UU No.7 Thn. 1992 mengenai Perbankan.
  • Pasal 374 KUHP.

Cara Melaporkan Kasus Abstraksi Dana Bank

Lalu, bagaimana jika kamu telah menjadi korban dari tindakan abstraksi dana bank ini? Jangan panik, lakukan 4 langkah ini untuk melaporkan kasus penggelapan dana bank.

  1. Laporkan tindakan tersebut pada pihak kepolisian di kantor polisi terdekat.
  2. Mendatangi bagian SPKT guna memberi laporan serta pengaduan.
  3. Pihak penyidik akan memberi surat penerimaan laporan serta pengaduan tersebut pada pihak yang bersangkutan.
  4. Proses penyidikan abstraksi dana bank bakal dilakukan sesuai dengan laporan pihak kepolisian serta surat perintah. Kemudian, pasca laporan tersebut dibuat, pihak pelapor akan diminta untuk melakukan pemeriksaan dan menjawab beberapa pertanyaan agar bisa dicatat pada BAP Saksi Pelapor.

Tetap Waspada dan Mawas Diri agar Terhindar dari Risiko Abstraksi Dana Bank

Tindakan abstraksi dana bank memang bukanlah hal yang bisa sepenuhnya dihindari oleh nasabah perbankan. Namun, dengan sistem keamanan terpadu yang telah disiapkan oleh perusahaan perbankan, risiko menjadi korban tindak kejahatan tersebut terbilang kecil. Walaupun begitu, tetap bersikap waspada dan mawas diri serta jaga baik-baik data diri juga informasi pribadi agar oknum tak bertanggung jawab tidak bisa dengan mudah melakukan penggelapan dana dari rekening bank yang kamu miliki. 

Baca Juga: Waspadai Modus Cyber Crime, Ini Cara Aman Transaksi Internet Banking

Lihat Artikel Asli
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan Cermati.com. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab Cermati.com.
Berita Terpopuler