Thor: Love and Thunder Sarat Lelucon Komikal, Tapi Ada Muatan LGBT
Thor: Love and Thunder ditujukan untuk penonton usia 13 tahun ke atas.
Dok Marvel Studios
Rep: Shelbi Asrianti Red: Reiny Dwinanda
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Rentetan humor dan lelucon komikal membombardir penonton Thor: Love and Thunder sepanjang durasi. Film solo keempat sosok Thor yang sedang tayang di bioskop Indonesia itu punya porsi komedi yang cukup besar dalam keseluruhan ceritanya.
Baca Juga
Thor (Chris Hemsworth) kini menghadapi musuh baru. Dia harus mencegah aksi Gorr the God Butcher (Christian Bale) yang memiliki misi memusnahkan semua dewa menggunakan senjata pusakanya. Untuk melawan Gorr, Thor meminta bantuan rekan-rekannya.
Bersama Jane Foster alias The Mighty Thor (Natalie Portman), King Valkyrie (Tessa Thompson) sang pemimpin Asgard, dan Korg (Taika Waititi), Thor berusaha mencari cara mengalahkan Gorr. Mereka harus bertindak cepat karena ada banyak nyawa terancam.
Bagi penggemar Marvel, tentunya ini jadi salah satu film wajib tonton. Penonton yang bukan penggemar Marvel pun bisa menikmati humor segar dan alur plot yang menarik. Utamanya, perjalanan tokoh Thor dengan segala jatuh bangunnya sebagai sosok pahlawan.
Sosok Thor yang ditonjolkan dalam film kali ini adalah Thor dengan versi lebih konyol dan penuh selera humor. Dia seakan memandang dunia dengan perspektif berbeda. Cukup lain dengan Thor di film-film sebelumnya yang serius serta mengalami krisis eksistensi.
Kelucuan tidak cuma hadir lewat dialog dan interaksi antartokoh, namun juga berbagai detail kecil dalam adegan serta kemunculan karakter tak terduga. Akan tetapi, inti utama dan konflik cerita juga tidak terganggu oleh berbagai humor yang diselipkan tersebut.
Pada beberapa bagian dan adegan, ada kesan serupa dengan sekuel sebelumnya, Thor: Ragnarok rilisan 2017. Bisa jadi itu karena sutradara yang sama, yakni Taika Waititi yang juga mengarahkan film Thor: Ragnarok. Namun, kesamaan itu tidak terlalu mengganggu.
Hal yang lebih mengganggu adalah elemen bernuansa LGBT di film untuk penonton 13 tahun ke atas ini. Kecenderungan demikian terungkap lewat percakapan "curhat" di salah satu adegan, di mana salah satu tokoh perempuan menyampaikan pacar perempuannya terbunuh dalam pertempuran.
Sementara, tokoh pria menceritakan bagaimana kedua ayahnya bertemu. Orang tua yang menonton bersama remaja perlu memberikan pendampingan dan penjelasan lebih lanjut. Selain itu, beberapa lelucon dan adegan memang lebih cocok disimak penonton dewasa.
Terlepas dari konten tersebut, Thor: Love and Thunder cukup asyik disimak bagi penonton yang butuh hiburan. Terdapat dua adegan tambahan sesudah tayangan kredit usai film, yang salah satunya mungkin menyiratkan kelanjutan konflik di Marvel Cinematic Universe.
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler