Asita: Wisatawan Mancanegara Mulai Berdatangan ke Yogyakarta
Jumlah kunjungan wisatawan mancanegara ke Yogyakarta berangsung meningkat
REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata Indonesia (Asita) Daerah Istimewa Yogyakarta menyebutkan wisatawan mancanegara mulai berdatangan mengunjungi sejumlah objek wisata di provinsi ini.
"Tamu-tamu asing sudah mulai berdatangan, teman-teman Asita DIY menangani (paket perjalanan wisata) mereka," kata Ketua Asita DIY Hery Satyawan saat dihubungi di Yogyakarta, Kamis (7/7/2022).
Menurut Hery, para wisman yang berasal dari sejumlah negara seperti di Eropa, serta beberapa negara di Asia berangsur berdatangan sejak status PPKM di DIY turun ke level 1.
"Jumlahnya berangsur meningkat seiring pelonggaran syarat perjalanan oleh pemerintah," kata dia.
Para wisatawan mancanegara, ujar Hery, masih mengidolakan Yogyakarta sebagai tujuan mereka untuk menghabiskan liburan karena memiliki beragam atraksi budaya serta destinasi wisata berbasis alam. Atraksi budaya serta upacara-upacara adat yang digelar di sejumlah daerah di DIY, menurut dia, memiliki daya pikat yang tinggi untuk menarik mereka datang ke kota gudeg.
"Kalau wisata kuliner jarang (diminati)," kata dia.
Ia mencontoh upacara tradisi wiwitan atau ritual yang dilaksanakan petani sebelum memulai masa panen padi, serta berbagai pertunjukan seni tari di Yogyakarta sangat digemari turis mancanegara. Mulai banyaknya wisatawan mancanegara yang datang ke DIY, menurut dia, ikut mendongkrak tingkat pemesanan paket perjalanan wisata yang dilayani para anggota Asita DIY.
"Saya katakan turis asing signifikan mempengaruhi industri travel karena otomatis mereka menggunakan jasa biro perjalanan wisata. Tidak mungkin mereka jalan sendiri. Kalau tamu domestik, mereka kebanyakan datang sendiri," ujar dia.
Kepala Dispar DIY Singgih Raharjo mengatakan kebijakan pelonggaran aturan wisata seiring penurunan status PPKM ke level 1 membawa dampak signifikan terhadap geliat pariwisata di DIY. Sebab, penurunan status PPKM tersebut membuat tempat wisata atau area publik di DIY diizinkan beroperasi dengan kapasitas 100 persen meski tetap harus menerapkan protokol kesehatan. Dengan pelonggaran itu, ia mengklaim tingkat kunjungan wisatawan di DIY saat ini telah mendekati kondisi sebelum pandemi Covid-19.