Tips dari Jess Martini Viral di TikTok: Ini yang Harus Dilakukan Ketika Anak Hilang

Ada beberapa kesalahan yang dilakukan orang tua ketika mencari anak hilang.

Republika/Putra M. Akbar
Orang tua mendampingi anaknya bermain di Taman Kaulinan, Sempur, Kota Bogor, Jawa Barat, Sabtu (9/7/2022). Ketika anak hilang dari pandangan, jangan sekadar berteriak memanggil namanya.
Rep: Rahma Sulistya Red: Reiny Dwinanda

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sama seperti ibu baru di seluruh dunia, salah seorang warga New York City, Amerika Serikat, Jess Martini (31 tahun), juga sempat mengalami kewalahan. Kini, tips parenting yang  dibagikan Jess viral di media sosial, khususnya tentang cara mencari anak yang hilang dari pandangan entah itu saat berada di rumah atau di tempat umum.

Panik dan takut, menurut Jess, banyak orang tua bereaksi dengan cara yang salah. Beberapa tips yang dibagikan ibu tiga anak itu melalui akun TikTok @jesmartini dianggap bermanfaat bagi lebih dari 500 ribu pengikutnya.

Baca Juga



"Saya mempelajari tentang perkembangan anak di perguruan tinggi. Tapi belakangan ini, saya hanya ingin meneliti topik yang sedang dipikirkan orang tua lain," ujar Jess, dilansir Insider, Senin (11/7/2022).

Berikut ini adalah tips Jess mengenai cara menyikapi anak yang hilang sambil tetap meredam kepanikan:

1. Panggil anak dengan suara keras
Banyak orang tua mencari anak yang hilang dalam diam. Padahal, mencari dengan suara keras justru sangat membantu. Teriakan ini dapat menarik perhatian orang lain di sekitar, dan dapat membantu menarik perhatian anak.

Jika seseorang dengan niat buruk mencoba menculik, teriakan itu kemungkinan akan membuat mereka mengurungkan niatnya. Banyak orang tua merasa tidak enak membuat teriakan atau mungkin merasa malu jika ternyata sang anak hanya bersembunyi di rak pakaian.

2. Fokus pada ciri-ciri anak
Naluri pertama orang tua adalah meneriakkan nama anak. Kika anak hilang di tempat umum dan teriakan itu tidak membantu, maka segera fokus pada ciri-ciri anak.

Orang asing tentu tidak tahu siapa nama anak Anda. Sebaliknya, jika Anda memaparkan bahwa yang sedang dicari ialah anak laki-laki berusia tiga tahun dengan kemeja hijau dan rambut keriting, kemungkinan besar orang-orang di sekitar dapat membantu mengenali dan menemukannya.

Agar lebih mudah, Jess selalu memotret anak-anaknya sebelum pergi keluar rumah setiap hari. Dengan begitu, ia tahu apa yang anak-anaknya kenakan jika terjadi sesuatu yang tidak diharapkan.

3. Ajari anak untuk berdiri di tempat
Menemukan anak yang terus bergerak ketika sedang dicari-cari tentu akan lebih sulit. Para orang tua perlu mengajari anak-anak untuk berdiam di tempat ketika mereka terlepas dari pandangan orang tua.

Hal ini memungkinkan orang tua menemukan anaknya lebih cepat. Jika anak-anak sudah cukup paham untuk diberi nasihat, tetapkan sebuah tempat pertemuan spesifik yang mudah dikenali dan dinavigasi sebelum pergi ke acara publik.

4. Jika hilang di rumah, periksa spot berisiko lebih dulu
Anak hilang di rumah bisa sama menakutkannya dengan anak yang menghilang di tempat umum. Sembilan dari 10 anak yang hilang di rumah,berada di suatu tempat yang konyol, seperti di lemari atau di bawah tempat tidur mereka.

Daripada memulai pencarian di tempat-tempat konyol seperti itu, periksa dulu tempat-tempat paling berisiko bahaya terlebih dahulu. Jika anak berada di salah satu tempat tersebut, hidup mereka dalam bahaya.

Jadi, periksalah kolam renang, mobil, mesin cuci, pengering, kamar mandi, dan jalan sebelum memeriksa tempat-tempat yang lebih tidak berbahaya seperti di dalam lemari. Mencari ke spot berisiko itu hanya memakan waktu paling lama lima menit, dahulukan tempat-tempat itu.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Berita Terpopuler