Jakarta Akan Jadi Kota Go Global, Titipku Dukung melalui Go Digital dan Sokong UMKM

CEO Titipku, Henri Suhardja mengatakan bahwa ada dua hal yang bisa dilakukan Titipku dalam mendukung persiapan DKI Jakarta sebagai kota global.

Anies Baswedan (Titipku)
Rep: wartaekonomi.co.id Red: wartaekonomi.co.id

Akan pindahkan ibu kota Indonesia ke Kalimantan, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan Jakarta nantinya akan menjadi cikal bakal pusat digitalisasi dan globalisasi. 


Anies menuturkan ada beberapa hal yang sudah Pemerintah DKI Jakarta lakukan untuk digitalisasi ini, seperti mendukung para pedagang dan UMKM. Ia menuturkan ada tiga hal yang menjadi syarat sebuah usaha agar bisa masuk pasar.

"Yang pertama sudah terdigitalisasi, kedua memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak atau NPWP, dan ketiga memiliki Izin Usaha Mikro Kecil atau IUMK," jelasnya dalam gelaran diskusi bertajuk Jakarta Kota Global yang diadakan di Ruang Pola Bappeda DKI Jakarta, Kamis (7/7/2022) lalu.

Baca Juga: Pengumuman! Kini Limit Saldo dan Limit Top Up OVO Premier Naik Hingga Dua Kali Lipat

Menurut Anies, peran pemerintah adalah membantu memberi izin kepada para pedagang ini. Ia menambahkan bahwa ada petugas yang mendatangi para pedagang untuk membagikan izin berupa IUMK dan NPWP.

“Ketika mereka diberi izin, lalu dibantu dengan aplikasi-aplikasi atau program-program yang memungkinkan mereka bertransaksi, maka mereka hidup,” sebut Anies Baswedan.

Anies menambahkan bahwa sejak pandemi, pedagang yang memiliki IUMK meningkat drastis. Sebelum pandemi, ia mengatakan usaha yang punya IUMK hanya ada sekitar 58 ribu. Setelah dikerjakan program ini, angkanya meloncat menjadi 252 ribu.

“Prinsip kami adalah membesarkan yang kecil tanpa mengecilkan yang besar,” pungkas Anies.

Dalam acara diskusi yang sama CEO Titipku, Henri Suhardja mengatakan bahwa ada dua hal yang bisa dilakukan Titipku dalam mendukung persiapan DKI Jakarta sebagai kota global. 

“Kunci yang pertama adalah adanya support kepada Usaha Mikro Kecil Menengah atau UMKM. Manfaat Jakarta sebagai kota global tidak hanya dinikmati oleh perusahaan-perusahaan besar saja. UMKM ini berasal dari rakyat. Selain itu, kekuatan ekonomi kita ini berasal dari UMKM, bukan hanya perusahaan-perusahaan besar,” ungkap pria yang akrab disapa Henri ini.

“Kunci yang kedua adalah go digital menjadi sebuah keharusan,” tambah Henri. Menurut Henri, dengan infrastruktur yang sudah dibangun di kota Jakarta, akselerasi digitalisasi bisa dilakukan, termasuk digitalisasi pedagang pasar maupun UMKM.

Henri mengatakan bahwa dengan adanya digitalisasi, transaksi di pasar dapat meningkat pesat. “Pedagang yang awalnya belum kenal online, sekarang kenal online, dan dari situ dapat pembeli baru. Pembeli yang mungkin selama ini belum pernah kenal mereka,” sebut Henri.

Henri mengatakan bahwa saat ini Titipku sudah mendigitalisasi 9.000 pedagang pasar dari 150 pasar di Jabodetabek. Dari adanya digitalisasi pedagang ini, para pedagang mengalami peningkatan transaksi sebesar 30 hingga 40 persen.

Menanggapi paparan Henri, Anies Baswedan, menambahkan bahwa selama pandemi terjadi kontraksi karena adanya batasan interaksi. “Karena tidak ada interaksi, maka transaksi tidak jalan. Dan apa yang dilakukan Titipku ini saya rasa penting dan semoga bisa jalan terus,” tutup Anies.

Lihat Artikel Asli
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan Warta Ekonomi. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab Warta Ekonomi.
Berita Terpopuler