BRIN Watch Sindir, Peneliti tak Dapat Dana Penelitian, Pimpinan Malah Jalan-Jalan ke Eropa
Akun Twitter @brinwatch menyoroti para pimpinan BRIN malah jalan-jalan ke Eropa.
JAKARTA -- Akun Twitter @brin_watch tidak hanya menyoroti renovasi ruang untuk Dewan Pengarah Badan Riset dan Inovasi (BRIN) yang menelan anggaran Rp 6,1 miliar. @brin_watch juga mengkritisi pimpinan BRIN yang terkesan tidak peduli dengan nasib peneliti yang mengajukan penelitian, namun ada yang tidak mendapatkan kucuran dana sama sekali.
"Bravo...menuju riset berstandar global....semangat....," demikian status sindiran yang dibuat dikutip di Jakarta, Senin (18/7/2022). @brin_watch menyindir lantaran ada tiga penelitian yang tidak mendapatkan kucuran dana sama sekali.
Penelitian itu berjudul 'Monitoring dan Karakterisasi Sesar Cimandiri dan Sesar baribis Kendeng Berdasarkan Invesi Slip Distribution Data InSAR dan Kuantifikasi Parameter Morfotektonik' dan 'Kerentanan Pesisir Mangrove terhadap Kenaikan Muka Air Laut dan Fenomena Hidrometeorologi', serta Model Pengembangan Wilayah Potensi Bencana Tsunami di Pesisir Barat Banten' "Anggaran Rp 0, demikian keterangan dalam lembaran pendanaan riset batch 2 tahun anggaran 2022.
Pada saat bersamaan, akun @brin_watch menyoroti para pimpinan BRIN malah jalan-jalan ke Eropa. Dipimpin Kepala BRIN Laksana Tri Handoko, terlihat beberapa pejabat berfoto di Paris, Prancis dan Den Haag, Belanda. "Rombongan pejabat BRIN ke Eropa," tulis akun tersebut dalam kolase foto yang berisi sindirin.
Pada saat bersamaan, akun @brin_watch juga mengunggah foto renovasi ruang kerja BRIN yang ditata ulang, seperti dipartisi dengan warna merah. "Ruang kerja pegawai yang masih layak dan bagus direnovasi untuk dijadikan co-working space (CWS) dengan kubikal baru (berwarna merah, tempat kerja pegawai sebelumnya seperti yang ditandai berwarna biru) sehingga tidak punya tempat kerja tetap," kritik @brin_watch.
Sebelumnya, Pelaksana Tugas Kepala Biro Komunikasi Publik, Umum, dan Kesekretariatan (BKPUK) BRIN Driszal Fryantoni menepis anggapan anggaran Rp 6,1 miliar hanya diperuntukkan bagi renovasi ruang kerja Ketua Dewan Pengarah Megawati Soekarnoputri. Ruangan yang direnovasi berada di gedung yang dulunya ditempati Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) di Jalan MH Thamrin Nomor 8, Menteng, Jakarta Pusat.
"Perlu saya informasikan, biaya Rp 6,1 miliar adalah biaya renovasi seluruh lantai dua yang sebelumnya merupakan ruang kerja eks kepala BPPT,” kata Driszal dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Ahad (17/7).
"Lantai dua tersebut akan kami renovasi menjadi ruang kerja-ruang kerja untuk semua Dewan Pengarah yang berjumlah 10 orang, bukan hanya untuk ketua Dewan Pengarah,” ucap Drizal melanjutkan.