Tafsir Surat Taha Ayat 124: Ancaman Bagi Orang yang Berpaling dari Alquran
Orang yang berpaling dari Alquran akan selalu hidup dalam kesempitan.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Allah SWT mengancam orang-orang yang berpaling dan menentang Alquran, yakni peringatan dan petunjuk dari Allah SWT. Sebagai hukumannya, mereka akan merasa sempit di dunia dan di hari kiamat nanti akan mengalami keadaan buta. Hal ini dijelaskan dalam Surah Taha Ayat 124 dan tafsirnya.
وَمَنْ اَعْرَضَ عَنْ ذِكْرِيْ فَاِنَّ لَهٗ مَعِيْشَةً ضَنْكًا وَّنَحْشُرُهٗ يَوْمَ الْقِيٰمَةِ اَعْمٰى
Siapa yang berpaling dari peringatan-Ku, maka sesungguhnya baginya kehidupan yang sempit. Kami akan mengumpulkannya pada hari Kiamat dalam keadaan buta. (QS Taha: 124).
Dalam penjelasan Tafsir Kementerian Agama, ayat ini menerangkan bahwa Allah SWT menjelaskan orang-orang yang berpaling dari ajaran Alquran, dan tidak mengindahkannya serta menentang petunjuk-petunjuk yang terdapat di dalam Alquran. Maka sebagai hukumannya, manusia yang berpaling dari Alquran akan selalu hidup dalam kesempitan dan kesulitan.
Orang yang berpaling dari Alquran akan selalu bimbang dan gelisah walaupun dia memiliki kekayaan, pangkat dan kedudukan karena selalu diganggu oleh pikiran dan khayalan yang bukan-bukan mengenai kekayaan dan kedudukannya itu.
Orang yang menentang petunjuk Alquran akan selalu dibayangi oleh momok kehilangan kesenangan yang telah dicapainya, sehingga ia melakukan tindakan-tindakan yang menimbulkan kebencian dan kerugian dalam masyarakatnya.
Kemudian di akhirat nanti ia akan dikumpulkan Allah bersama manusia lain dalam keadaan buta mata hatinya. Sebagaimana dia di dunia selalu menolak petunjuk-petunjuk Allah yang terang benderang dan memicingkan matanya agar petunjuk itu jangan terlihat olehnya sehingga ia berlarut-larut dalam kesesatan, demikian pula di akhirat ia tidak dapat melihat suatu alasan pun untuk membela dirinya dari ketetapan Allah Yang Maha Adil.
Sebagian ahli tafsir mengatakan bahwa orang yang berpaling dari ajaran Allah itu memang menjadi buta panca indera tidak melihat suatu apapun sebagai tambahan siksaan atasnya.
Seseorang yang buta di kala terjadi huru-hara dan malapetaka akan lebih kalang-kabut pikirannya karena tidak tahu apa yang akan dibuat dan tidak tentu arah yang akan dituju untuk menyelamatkan dirinya, karena tidak melihat dari mana datangnya bahaya yang mengancam.
Tetapi sesudah itu matanya akan menjadi terang kembali karena melihat sendiri buku catatan amalnya. Betapa hebat dan dahsyatnya siksaan neraka sebagaimana tersebut dalam ayat ini.
"Dan orang yang berdosa melihat neraka, lalu mereka menduga, bahwa mereka akan jatuh ke dalamnya, dan mereka tidak menemukan tempat berpaling darinya." (QS Al-Kahf: 53)