Kapan Kita Harus Baca Shalawat?

Banyak waktu yang bisa dipakai untuk bershalawat

network /Muhyiddin Yamin
.
Rep: Muhyiddin Yamin Red: Partner
Cover buku "Hikayat Keajaiban Istighfar dan Shalawar Nabi" terbitan Republika Penerbit karya Fuad Abdurahman

BOYANESIA – Salam toghellen (saudara)...dan selamat datang Hair Jumat, yakni hari yang mulia dan memiliki banyak kutamaan dalam Islam. Karena itu, di hari ini umat Islam sangat dianjurkan untuk memperbanyak membaca shalawat.


Namun, apakah hanya di hari Jumat saja kita harus membaca shalawat?

Mari coba kita lihat penjelasannya. Jadi, sebenarnya membaca shalawat itu tidak terpaku pada waktu. Kapanpun kita bisa untuk bershalawat kepada Nabi Muhammad SAW, kecuali pada waktu-waktu terlarang seperti ketika berada di toilet.

Kendati demikian, ada waktu-waktu yang secara khusus diperintahkan kepada kita untuk bershalawat kepada Rasulullah SAW. Hal ini seperti dijelaskan dalam buku terbaru Republika Penerbit berjudul “Hikayat Keajaiban Istighfar dan Shalawat Nabi” karya Fuad Abdurahman.

Pertama, yaitu membaca shalawat setelah mendengar Azan.

Rasulullah SAW bersabda, “Jika kalian mendengar muazin menyerukan azan, maka jawablah dengan bacaan yang sama. Setelah itu, bershalawatlah kalian kepadaku.” (HR Muslim dan Ahmad).

Kedua, yaitu membaca shalawat pada Hari Jumat

Seperti yang kita ketahui, Hari Jumat biasanya sering dipanggil Sayyidul Ayyam atau penghulu hari-hari. Dalam Islam hari Jumat merupakan hari terbaik untuk beribadah dan mendekatkan diri kepada Allah SWT. Rasululllah juga bersabda agar umatnya memperbanyak shalawat di hari ini. Beliau bersabda,

“Sesungguhnya hari yang paling utama bagi kalian semua adalah hari Jumat. Maka, perbanyaklah shalawat kepadaku pada hari itu karena sesungguhnya bacaan shalawat kelian diperlihatkan kepadaku.”

Pada sahabat lantas bertanya, “Wahai Rasulullah, bagaimana bacaan shalawat kami diperlihatkan kepadamu, sedang jasadmu telah bercampur dengan tanah?” Beliau menjawab, “Sesungguhnya Allah mengharamkan kepada kami memakan jasad para Nabi.” (HR Abu Dawud).

Selain kedua waktu tersebut, Ustaz Mahmud Samiy juga menyebutkan tempat atau waktu yang bisa dipakai untuk membaca shalawat, yang itu dihimpun berdasarkan sejumlah hadits, yaitu:

1. Shalawat bisa dibaca pada permulaan doa, pertengahan, dan penutupnya.

2. Shalawat bisa dibaca pada akhir pembacaan doa qunut.

3. Shalawat dibaca ketika berdoa tentang suatu hajat.

4. Shalawat dibaca pada pertengahan takbir shalat Ied.

5. Shalawat dibaca ketika seorang laki-laki meminang seorang wanita untuk dinikahi.

6. Shalawat dibaca ketika masuk dan keluar masjid.

7. Shalawat dibaca ketika bertemu dan berpisah.

8. Shalawat dibaca ketika berlayar dan datang dari pelayaran

9. Shalawat dibaca ketika hendak tidur.

10. Shalawat dibaca ketika bangun untuk melakukan shalat malam.

Terus baca di halaman selanjutnya..


11. Shalawat dibaca ketika selesai mengerjakan shalat.

12. Shalawat dibaca ketika selesai atai khatam membaca Alquran.

13. Shalawat dibaca ketika kita emngalami kecemasan dan kesedihan.

14. Shalawat dibaca ketika membaca hadits, menyampaikan ilmu, dan berzikir

15. Shalawat dibaca ketika menulis nama Rasulullah SAW

16. Shalawat dibaca ketika membuka setiap ucapan baik yang memiliki tujuan tertentu

17. Shalawat dibaca di waktu pagi dan sore hari

18. Shalawat dibaca ketika lupa akan sesuatu

19. Shalawat dibaca ketika mencium Hajar Aswad di dalam thawaf

20. Shalawat dibaca ketika membaca Talbiyah.

21. Shalawat dibaca ketika telinga berdengung

22. Shalawat dibaca setelah berwudhu

23. Shalawat dibaca ketika menyembelih hewan dan bersin

Jadi, saat-saat itulah kita dianjurkan untuk membaca shalawat. Ada sebagian ulama yang mempraktikkan membaca shalawat di malam hari sebelum tidur, atau di sepertiga malam akhir yang merupakan waktu dikabulkannya doa. Ada juga yang bershalawat setelah shalat Sbubuh hingga matahari naik.

Dan yan glainnya, ada yang membaca shalawat usai berjamaah shalat Zuhur. Semua waktu tersebut baik untuk dipakai bershalawat. Namun, yang penting diperhatikan oleh kita adalah keistiqamahan atau konsistensi dalam membaca shalawat kepada Rasulullah. Karena, Rasulullah telah mengingatkan kepada kita untuk selalu istiqamah dalam beramal walaupun sedikit.

sumber : https://boyanesia.republika.co.id/posts/167032/kapan-kita-harus-baca-shalawat
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler