Penyakit Jantung Mengintai Anda, Kenali Tanda Utamanya
Meskipun genetik juga berperan, tapi pilihan gaya hidup yang buruk juga memengaruhi.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penyakit jantung masih menjadi pembunuh utama di Amerika Serikat baik bagi lelaki dan perempuan. Menurut CDC, setiap 40 detik ada seseorang mengalami serangan jantung.
Meskipun genetik juga berperan, tetapi pilihan gaya hidup yang buruk juga memengaruhi kemungkinan serangan jantung. Ahli jantung dari Rumah Sakit Dignity Health Northridhe dan KAL HEART, dr Sam Kalioundji, menjelaskan penyebab serangan jantung dan cara membantu mencegahnya. “Serangan jantung umum diakibatkan oleh peningkatan keparahan dan frekuensi faktor risiko,” kata dia seperti dilansir laman Eat This Not That, Sabtu (23/7/2022).
Diabetes, obesitas, hipertensi atau tekanan darah tinggi, kolesterol yang tidak terkontrol, kebiasaan makan yang buruk, kurangnya aktivitas fisik, peningkatan stres, semuanya berkontribusi pada peningkatan risiko serangan jantung yang memengaruhi usia muda dan tua. Faktor-faktor risiko ini telah meningkat secara substansial dalam tingkat keparahannya, sehubungan dengan tindak lanjut medis yang buruk karena hanya fokus pada Covid. Dr Kalioundji mencantumkan beberapa faktor risiko seperti:
- Kelebihan berat badan atau obesitas
- Diabetes yang tidak terkontrol dengan baik
- Kebiasaan makan yang buruk
- Tekanan darah tinggi
- Meningkatkan stres
- Aktivitas fisik tidak aktif berkurang
- Predisposisi genetik/riwayat keluarga
- Penggunaan narkoba, peminum alkohol berat, penyalahgunaan tembakau
“Detak jantung kita rata-rata 60-80 ribu kali per hari, peningkatan berat badan menyebabkan tekanan yang tidak semestinya pada otot jantung, yang dapat memengaruhi kemampuan jantung untuk memompa darah dengan baik ke organ vital,” kata dr Kalioundji.
Jika gejala tekanan dada atau sesak napas atau gejala tipikal seperti nyeri punggung atau bahu, nyeri leher atau sakit gigi, dengan kelelahan dan kelemahan parah hingga pusing, maka harus segera ke unit gawat darurat. Keterlambatan dalam perawatan selama serangan jantung dapat menyebabkan kerusakan signifikan pada jantung yang menyebabkan gagal jantung, kelangsungan hidup dan hasil yang buruk, atau bahkan kematian.
Sejumlah tindakan pencegahan bisa dilakukan berupa manajemen dan pemeriksaan faktor risiko yang sering, termasuk manajemen berat badan, pemeriksaan dan kontrol tekanan darah, evaluasi glukosa darah atau diabetes, kebiasaan makan sehat, aktivitas fisik 30 hingga 40 menit per hari, pengurangan stres, pemeriksaan kadar kolesterol, hingga kesadaran akan riwayat keluarga dan genetik.