Dzikir Pelepas Dahaga
Matahari dari pagi menggores luka panas
Para pekerja lepas harian
Sawah dan ladang harapan sebuah kemerdekaan
Jika sawah dan ladang tak panen
Maka para pekerja lepas
Tersendat pekerjaan
Haus dan dahaga tersengat panas matahari
Sudah menjadi harian yang pasti dalam derap langkah menghidupi sanak famili
Pundah tanggung jawab memberikan nafkah anak-anak ada di mereka
Dia para pekerja lepas harian
Dzikir pelepas dahaga
Saat waktu istirahat tiba
Mereka berdzikir di tanah lapang yang di tanam padi dan jagung
Berharap padi dan juga jagung dapat di panen dengan indah
Kepasrahan terlihat di wajah-wajah pekerja lepas harian
Berharap sang majikan dapat memanen dengan bahagia
Hingga tenaga mereka masih dibutuhkan
Karena pekerjaan sebuah pokok kehidupan
Dari pekerjaan mendapatkan upah yang berlimpah dan berkah
Supaya mampu menghidupi anak-anak yang masih sekolah
Balita yang masih di gendong Ibunya
Hingga dia bercita-cita suatu hari kelak anak-anak mampu sekolah tinggi
Berguna bagi agama dan bangsa
Dzikir pelepas dahaga
Sembari minum air putih yang jernih
Hati masih tetap berdzikir mengagungkan asma Ilahi
Supaya hati di beri ketenangan
Walau badai kehidupan selalu menerjang
Namun tangan dan kaki para pekerja lepas harian sudah tangguh menghadapi keadaan
Tak ada sambat atau lelah
Semua demi kehidupan berlanjut
Menuju kebahagiaan keluarga
Dzikir pelepas dahaga
Membuat hati tenang dan nyaman
Terasa embun pagi menyiram di segala tubuh
Hati terasa sejuk selaksa air sungai yang mengalir dari hulu ke hilir
Sungguh indah dzikir pelepas dahaga
Menjadi keadaan tenteram dan menyenangkan di seluruh jiwa atma