Bank CIMB Niaga Bukukan Laba Bersih Rp 2,56 Triliun pada Kuartal II 2022

Pertumbuhan laba Bank CIMB Niaga ditopang oleh penurunan pendapatan bunga.

Republika/Darmawan
Nasabah Bank CIMB Niaga (ilustrasi). PT Bank CIMB Niaga Tbk membukukan laba bersih tahun berjalan sebesar Rp 2,56 triliun pada kuartal II 2022.
Rep: Novita Intan Red: Nidia Zuraya

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Bank CIMB Niaga Tbk membukukan laba bersih tahun berjalan sebesar Rp 2,56 triliun pada kuartal II 2022. Adapun realisasi ini naik 20,4 persen secara tahunan dari periode yang sama 2021 sebesar Rp 2,13 triliun.

Baca Juga


Berdasarkan laporan keuangan perusahaan, Rabu (27/7/2022) pertumbuhan laba ditopang oleh penurunan pendapatan bunga yang menjadi sebesar Rp 9,27 triliun. Artinya, pendapatan bunga menurun 1,6 persen (yoy) dari Rp 9,42 triliun pada Juni 2021.

Kemudian beban bunga juga menurun lima persen (yoy) dari Rp 2,88 triliun menjadi Rp 2,73 triliun. Alhasil, pendapatan bunga bersih secara konsolidasi menjadi Rp 6,54 triliun.

Masih secara konsolidasi, emiten bersandi saham BNGA ini juga telah menyalurkan kredit senilai Rp 147,38 triliun. Adapun realisasi ini naik 6,2 persen (yoy), dari semula senilai Rp 138,74 triliun pada Juni 2021.

Adapun pembiayaan syariah juga mengalami pertumbuhan sebesar 22,2 persen (yoy). Angka ini naik dari Rp 34,61 triliun menjadi Rp 42,31 triliun. Dari sana, total aset yang dimiliki CIMB Niaga secara konsolidasi naik 7,6 persen (yoy), dari Rp 288,93 triliun menjadi Rp 310,98 triliun.

Dari sisi penghimpunan dana masyarakat atau dana pihak ketiga (DPK) tumbuh 6,4 persen (yoy), dari Rp 218,07 triliun menjadi Rp 231,99 triliun. Pertumbuhan DPK berasal dari dana murah (current account saving account/CASA) berupa giro dan tabungan yang naik 12,1 persen yoy, dari Rp 136,01 triliun menjadi Rp 152,45 triliun.

Selanjutnya, modal inti (tier 1) secara bank only, BNGA mengalami kenaikan sebesar 2,6 persen yoy. Tier 1 yang dimiliki CIMB Niaga tumbuh dari Rp 36,63 triliun menjadi Rp 37,57 triliun pada Juni 2022.

Dari sisi rasio keuangan, rasio kredit macet atau non performing loan (NPL) secara bank only berada level 3,60 persen (gross) dan 0,99 persen (net). Sedangkan, loan to deposit ratio (LDR) naik menjadi sebesar 78,62 persen dari semula 76,78 persen.

Lalu net interest margin (NIM) dan beban operasional terhadap pendapatan operasional (BOPO) mencatatkan rasio masing-masing sebesar 4,36 persen dan 74,67 persen pada Juni 2022. Ada pula rasio return on asset (ROA) dan return on equity (ROE) masing-masing berada level 2,05 persen dan 12,62 persen.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Berita Terpopuler