Olahraga 'Ekstra' Bisa Turunkan Risiko Kematian Dini Menurut Penelitian

WHO merekomendasikan dewasa olahraga intensitas sedang minimal 150 menit per pekan.

www.freepik.com
Olahragawan (ilustrasi).
Rep: Adysha Citra Ramadani Red: Qommarria Rostanti

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Meluangkan waktu lebih banyak untuk berolahraga bisa membawa beberapa manfaat ekstra bagi kesehatan. Manfaat tersebut antara lain memperpanjang harapan hidup dan menurunkan risiko kematian dini.

Baca Juga


Manfaat ini diungkapkan dalam sebuah studi yang dipublikasikan pada jurnal Circulation. Studi ini dilakukan oleh tim peneliti dari Harvard TH Chan School of Public Health dan melibatkan lebih dari 100 ribu partisipan dalam waktu 30 tahun.

Studi ini menggunakan acuan rekomendasi olahraga yang diterbitkan oleh beragam badan kesehatan, termasuk Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). WHO merekomendasikan orang dewasa untuk melakukan olahraga berintensitas sedang minimal 150 menit per pekan. Bila melakukan olahraga berintensitas berat, maka rekomendasi minimalnya adalah 75 menit per pekan.

Beberapa contoh olahraga berintensitas sedang adalah berjalan kaki, angkat beban, dan bodyweight workout. Sedangkan beberapa contoh olahraga berintensitas berat adalah lari, berenang, bersepeda, dan aerobik.

Hasil studi menunjukkan, orang dewasa yang melakukan olahraga sesuai rekomendasi tersebut memiliki risiko kematian 21 persen lebih rendah dibandingkan orang dewasa yang jarang berolahraga. Sedangkan orang dewasa yang melakukan olahraga berintensitas berat sebanyak 150-300 menit per pekan memiliki risiko kematian 21-23 persen lebih rendah dibandingkan orang dewasa yang berolahraga rutin sesuai rekomendasi minimal.

Melakukan olahraga berintensitas sedang lebih banyak dari rekomendasi juga bisa mendatangkan manfaat. Orang dewasa yang melakukan olahraga seperti berjalan kaki selama 300-600 menit per pekan memiliki risiko kematian 26-31 persen lebih rendah.

Studi ini juga mengungkapkan bahwa tak ada manfaat tambahan yang bisa didapatkan dari olahraga berintensitas berat selama lebih dari enam jam per pekan. Olahraga berintensitas sedang yang dilakukan lebih dari 10 jam per pekan juga tak memberikan manfaat tambahan.

Di sisi lain, beberapa studi sempat menyoroti bahwa olahraga berat seperti latihan maraton atau triathlon bisa meningkatkan risiko masalah jantung. Namun, studi terbaru ini menemukan tak ada efek samping negatif dari melakukan olahraga berat lebih dari enam jam per pekan, atau melakukan olahraga sedang lebih dari 10 jam per pekan.

Dibandingkan banyaknya olahraga yang dilakukan, tim peneliti mengungkapkan ada hal lain yang lebih penting untuk mendapatkan manfaat kesehatan dari olahraga. Hal tersebut adalah konsistensi.

"Studi kami memberikan bukti untuk memandu tiap individu memilih intensitas dan durasi aktivitas fisik yang tepat dalam hidup mereka, untuk menjaga kesehatan secara umum," jelas ketua tim peneliti Dong Hoon Lee, seperti dilansir laman Insider.

Akan tetapi, studi terbaru ini masih memiliki beberapa keterbatasan. Salah satunya, sebagian besar partisipan yang terlibat merupakan orang dewasa berkulit putih. Diperlukan studi lebih lanjut dengan partisipan yang lebih beragam untuk lebih memahami manfaat olahraga pada berbagai kelompok masyarakat.

Secara umum, beragam studi telah mengungkapkan manfaat olahraga bagi kesehatan. Sebagian di antaranya adalah meningkatkan suasana hati, memperbaiki kesehatan jantung, membangun massa otot, serta mencegah penurunan kondisi terkait penuaan. Kombinasi latihan kardio dan kekuatan diyakini dapat memberikan hasil terbaik. 

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Berita Terpopuler