Frank's Sign: Tanda Peringatan Serangan Jantung yang Ada di Cuping Telinga
Frank's sign merupakan prediktor serangan jantung.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Serangan jantung terjadi ketika aliran darah ke jantung tiba-tiba terhenti. Meski sering kali terjadi secara tiba-tiba, terkadang serangan jantung bisa diprediksi melalui beberapa tanda yang muncul pada tubuh, termasuk telinga.
Tanda pada telinga yang dapat menjadi prediktor akan terjadinya serangan jantung adalah Frank's sign atau tanda Frank. Tanda Frank merupakan sebuah lipatan diagonal di cuping telinga.
Lipatan diagonal ini tampak memanjang, seakan memisahkan cuping telinga dengan bagian daun telinga lain. Cuping telinga merupakan bagian daun telinga paling bawah, yang biasa digunakan untuk memasang anting.
Tanda Frank pertama kali ditemukan oleh dokter asal Amerika Serikat, Dr Sander Frank. Kala itu, Dr Frank menemukan tanda ini pada 20 orang pasien yang mengalami keluhan nyeri dada dan terkonfirmasi memiliki sumbatan pada arteri koroner.
Berdasarkan temuan tersebut, Dr Frank menulis sebuah surat yang dipublikasikan dalam New England Journal of Medicine pada 1973. Dalam surat tersebut, Dr Frank mengungkapkan kemungkinan adanya hubungan antara lipatan daun telinga dengan penyakit jantung.
Sejak saat itu, beberapa studi telah dilakukan untuk mengetahui hubungan antara tanda Frank dengan risiko penyakit jantung dan serangan jantung. Sebuah studi, misalnya, mengungkapkan bahwa tanda Frank, pola kebotakan pria, dan deposit kolesterol pada mata berkaitan dengan peningkatan risiko penyakit jantung iskemik dan serangan jantung.
Studi pada 2016 juga menemukan bahwa tanda Frank dapat menjadi penanda untuk mengidentifikasi penyakit jantung koroner. Penyakit jantung koroner merupakan salah satu penyebab kematian terbesar di dunia dan merupakan penyebab tersering serangan jantung.
Seperti dikutip dari laman Express pada Senin (1/8/2022), keberadaan tanda Frank pada cuping telinga bisa berkaitan dengan risiko penyakit jantung. Namun, tak semua orang yang memiliki tanda Frank pasti mengidap penyakit jantung.
Belum diketahui mengapa tanda Frank bisa berkaitan dengan risiko penyakit jantung, khususnya penyakit jantung koroner. Akan tetapi, sebuah hipotesis menyatakan bahwa tanda Frank berkaitan dengan berkurangnya elastin dan serat elastis. Kondisi tersebut bisa merusak pembuluh darah penderita penyakit jantung koroner.
Menurunkan risiko penyakit jantung
Ada tiga kunci utama dalam menurunkan risiko penyakit jantung dan menjaga kesehatan secara umum. Ketiga kunci tersebut adalah pola makan yang sehat, olahraga rutin, dan kebiasaan hidup yang positif. Kombinasi ketiganya dapat membantu menjaga kesehatan kardiovaskular.