Arab Saudi Kutuk Agresi Mematikan di Jalur Gaza dan Desak Israel Akhiri Eskalasi

Arab Saudi mendesak dunia internasional tekan Israel akhiri agresi

AP/Hatem Moussa
Asap mengepul menyusul serangan udara Israel di sebuah gedung di Kota Gaza, Jumat, 5 Agustus 2022. Para pejabat Palestina mengatakan serangan udara Israel di Gaza telah menewaskan beberapa orang, termasuk seorang militan senior, dan melukai 40 lainnya.
Rep: Zahrotul Oktaviani Red: Nashih Nashrullah

REPUBLIKA.CO.ID, RIYADH – Kerajaan Arab Saudi mengutuk dan mengecam aksi agresi yang dilakukan pasukan pendudukan Israel di Jalur Gaza, Sabtu (6/8/2022) yang menewaskan puluhan warga di daerah kekuasaan Hamas itu.  

Baca Juga


Dalam sebuah pernyataan, Kementerian Luar Negeri menegaskan Arab Saudi akan mendukung rakyat Palestina dan membantu mereka. Kerajaan juga meminta masyarakat internasional memikul tanggung jawabnya untuk mengakhiri eskalasi agresi Israel. 

Tak hanya itu, Arab Saudi juga menyerukan agar memberikan perlindungan yang diperlukan bagi warga sipil. Selain itu, mereka menyoroti pentingnya melakukan segala upaya untuk mengakhiri konflik yang berlarut-larut ini. 

Dilansir di Saudi Gazette, Ahad (7/8/2022), patut dicatat jumlah korban syahid akibat agresi Israel yang terus-menerus di Jalur Gaza sejak Jumat, naik menjadi 15 orang. Selain itu, aksi ini juga melukai lebih dari 125 orang 

Pergerakan pesawat-pesawat tempur pendudukan ini melakukan beberapa serangan rudal di wilayah-wilayah terpisah di Jalur Gaza, meratakan beberapa rumah 

Kementerian Kesehatan Palestina mengatakan, seorang wanita tua Palestina menjadi martir dalam serangan Israel di dekat kamp pengungsi Jabalia di Jalur Gaza utara, setelah seorang wanita lain tewas dalam serangan Israel sebelumnya. 

Beberapa orang terluka ketika sebuah kendaraan sipil menjadi sasaran di dekat pos pemeriksaan Beit Hanoun di Jalur Gaza utara. Kala itu, mereka sedang mengangkut seorang pengantin wanita ke rumah suaminya. 

Selain itu, dua warga sipil Palestina tewas dan beberapa lainnya terluka, menyusul pemboman Israel di daerah Al-Zanah di Khan Yunis di Jalur Gaza selatan.   

Kecaman serupa sebelumnya dilontarkan Palestina.  Palestina menilai, serangan itu menekankan pelanggaran Israel terhadap hukum internasional dan resolusi PBB. 

“Negara Palestina mengutuk serangan terencana pendudukan Israel terhadap orang-orang Palestina di Gaza. Ini menekankan bahwa agresi berkelanjutan Israel, termasuk serangan baru-baru ini di Gaza dan pengepungan ilegal yang berkelanjutan di Jalur Gaza, merupakan pelanggaran mencolok dan serius terhadap setiap prinsip hukum internasional, termasuk Konvensi Jenewa Keempat, dan resolusi PBB," kata Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) Palestina, Sabtu (6/8/2022), dikutip laman kantor berita Palestina, WAFA. 

Baca juga: Dulu Pembenci Adzan dan Alquran, Mualaf Andreanes Kini Berbalik Jadi Pembela Keduanya

Palestina mendesak Dewan Keamanan PBB dan pihak dalam Konvensi Jenewa Keempat untuk segera melakukan intervensi menghentikan agresi Israel terhadap rakyat Palestina. 

“Tidak adanya pertanggungjawaban internasional terus mendorong Israel, Kekuatan pendudukan kolonial, untuk bertahan dalam melakukan kejahatan internasional yang serius terhadap rakyat Palestina, menginjak-injak hak asasi mereka dan menyebabkan kematian yang meluas, cedera dan kehancuran yang tidak disengaja,” kata Kemenlu Palestina.     

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler