Palestina Minta Komunitas Internasional Bantu Setop Agresi Israel ke Gaza

Masyarakat internasional diminta membantu menghentikan agresi Israel ke Jalur Gaza.

AP/Adel Hana
Warga memeriksa puing-puing bangunan tempat tinggal yang hancur akibat serangan udara Israel, di Gaza, Sabtu, 6 Agustus 2022. Jet Israel menggempur target militan di Gaza saat roket menghujani Israel selatan, beberapa jam setelah gelombang serangan udara Israel di pantai kantong itu menewaskan sedikitnya 11 orang, termasuk seorang militan senior dan seorang gadis berusia 5 tahun.
Rep: Kamran Dikarma Red: Esthi Maharani

REPUBLIKA.CO.ID, RAMALLAH – Perdana Menteri Palestina Mohammad Shtayyeh menyerukan masyarakat internasional untuk membantu menghentikan agresi Israel ke Jalur Gaza. Saat menyampaikan hal tersebut, dia menunjukkan foto anak-anak Palestina di Gaza yang tewas akibat serangan Israel.

“Gambar anak-anak yang mati syahid dan terluka di Gaza harus mengguncang hati nurani umat manusia dan bekerja untuk menghentikan agresi segera,” kata Shtayyeh dalam konferensi pers di Ramallah, Ahad (7/8/2022).

Dia mengungkapkan, Dewan Keamanan PBB diagendakan menggelar pertemuan pada Senin (8/8/2022) untuk membahas eskalasi di Jalur Gaza. “Apa yang dibutuhkan dari Dewan Keamanan adalah mengambil keputusan yang serius dan layak untuk memberikan perlindungan kepada rakyat Palestina. Kami menginginkan ini dari institusi (Dewan Keamanan), lebih dari kecaman,” ucapnya.

Pertempuran antara Israel dan kelompok Jihad Islam yang berbasis di Jalur Gaza masih berlanjut pada Ahad. Seorang komandan Jihad Islam, Khaled Mansour, tewas dalam serangan Israel pada Sabtu (6/8/2022) malam lalu. Dengan demikian, Israel telah membunuh dua komandan Jihad Islam sejak pertempuran pecah pada Jumat (5/8/2022).

Selain Mansour, serangan Israel pada Sabtu malam lalu turut menewaskan dua anggota Jihad Islam dan lima warga sipil. Sejauh ini warga Palestina yang tewas akibat serangan Israel mencapai 31 orang, enam di antaranya adalah anak-anak. Sementara korban luka mencapai lebih dari 250 orang.

Sebagai perlawanan terhadap Israel, Jihad Islam masih meluncurkan serangkaian serangan roket ke beberapa daerah di Israel. Namun Israel belum melaporkan adanya korban jiwa akibat serangan tersebut. Pasukan Pertahanan Israel (IDF) telah menyampaikan, mereka siap melanjutkan pertempuran dengan kelompok Jihad Islam.

“Kami sedang mempersiapkan pertempuran selama sepekan di bawah arahan eselon politik. Jika kami dapat mempersingkat (pertempuran), kami akan melakukannya,” kata juru bicara militer Israel Brigadir Jenderal Ran Kochav dalam pengarahan media, Sabtu lalu, dilaporkan laman Times of Israel.

Dia mengungkapkan, dalam serangan pada Jumat lalu, IDF berhasil menyerang 40 target Jihad Islam di Jalur Gaza, termasuk di dalamnya enam bengkel pembuatan senjata, dua depot penyimpanan senjata, enam pos pengamatan, dan lima posisi peluncuran roket. Menurut Israel, seorang komandan Jihad Islam, yakni Tayseer al-Jaabari, turut tewas bersama 15 “teroris” lainnya. “(Tayseer al-Jaabari) bukan target akhir dalam Jihad Islam Palestina,” ujar Kochav.

Sebagai respons atas serangan Israel pada Jumat lalu, Jihad Islam meluncurkan lebih dari 100 roket ke kota-kota di Israel tengah dan selatan, termasuk Tel Aviv. Menurut layanan ambulans Israel, tak ada korban jiwa akibat serangan Jihad Islam.

Baca Juga


sumber : Reuters
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler