Unhasy Tebuireng Ditantang Dirikan Fakultas Kedokteran
Pembangunan kesehatan sangat dibutuhkan pada setiap daerah, termasuk Jombang.
REPUBLIKA.CO.ID,JOMBANG -- Ketua Dewan Pembina Yayasan Universitas Hasyim Asy’ari (Unhasy) Tebuireng, Jombang, KH. Umar Wahid menyebut, bakal segera diresmikannya Rumah Sakit (RS) Hasyim Asy’ari harusnya menjadi tantangan bagi universitas untuk mendirikan Fakultas Kedokteran. Hadirnya RS Hasyim Asy’ari, lanjut Umar, menuntut Unhasy lebih maju dan berkembang dengan mengkolaborasikan antara agama, kesehatan, dan kewirausahaan.
“Saya menantang Pak Rektor (Unhasy), apakah Unhasy 6-7 tahun ke depan dapat mendirikan Fakultas Kedokteran,” ujarnya, Senin (8/8/2022).
Umar menjelaskan, saat ini Unhasy baru memiliki lima fakultas yaitu Fakultas Agama Islam, Fakultas Ilmu Pendidikan, Fakultas Ekonomi, Fakultas Teknik, dan Fakultas Teknologi Informasi. Umar menyatakan, pembukaan Fakultas Kedokteran Unhasy menjadi penting agar nantinya bisa bersinergi dengan RS Hasyim Asy’ari. Sinergi yang dimaksudkan untuk menjadikan pesantren tidak hanya berbasis agama melainkan kesehatan dan ilmu umum.
Menurut Umar, pembangunan kesehatan sangat dibutuhkan pada setiap daerah, termasuk Jombang. Saat ini, Jombang memang sudah memiliki beberapa rumah sakit besar. Ia meyakini, dengan ditambah RS Hasyim Asy’ari, akan semakin membantu Pemkab Jombang dalam memajukan kesehatan masyarakat.
Di sisi lain, lanjut Umar, pendidikan kesehatan di wilayah Jombang juga cukup populer tetapi wadah yang disediakan belum memenuhi. Hanya beberapa perguruan tinggi saja memiliki wadah bagi mereka yang ingin memperdalam ilmu di bidang pendidikan kesehatan.
“Dengan kurangnya wadah tersebut, Pesantren Tebuireng dan Unhasy harus berkolaborasi membuka Fakultas Kedokteran Umum yang berada di wilayah Jombang,” kata Umar.
Umar menambahkan, almarhum Gus Sholah yang memprakarsai berdirinya RS Hasyim Asy’ari juga berharap jika Unhasy nantinya akan membuka Fakultas Kedokteran. Gus Sholah, kata Umar, sangat meyakini peran pesantren untuk kesehatan sangat dibutuhkan agar ada korelasi antara kesehatan dengan kepesantrenan.
Rektor Unhasy, Haris Supratno menyampaikan sejumlah kebijakan yang telah dijalankannya sejak memimpin Unhasy. Di antaranya antaranya menertibkan admintrasi keuangan, meningkatkan akreditasi program studi, akreditasi institusi, dan peringkat Unhasy secara nasional dan internasional dengan memberikan dana insentif.
"Unhasy juga telah meresmikan sebagai kampus yang menerapkan kurikulum Merdeka Belajar-Kampus Merdeka (MBKM) dan telah memberangkatkan 960 mahasiswa kuliah di luar kampus,” ujarnya.