Tokyo Camii, Masjid Terbesar di Jepang Berarsitektur Ottoman
Tokyo Camii awalnya dibangun pada 1938 sebagai sekolah Islam untuk pengungsi.
REPUBLIKA.CO.ID, TOKYO -- Tokyo Camii atau Masjid Agung Tokyo adalah masjid terbesar yang ada di Jepang. Masjid ini dibangun dengan gaya arsitektur Ottoman yang indah.
Seperti dilansir Iqna.ir pada Rabu (10/8/2022), dinamai Tokyo Camii berdasarkan nama masjid camii dari Turki. Masjid ini bersebelahan dengan cabang Institut Yunus Emre.
Selain itu, bersebelahan dengan toko-toko yang menawarkan makanan halal dan termasuk makanan khas Turki yakni baklava. Kendati begitu, masjid masjid ini tidak persis berasal dari Turki dan didirikan lebih dari satu dekade setelah jatuhnya Kekaisaran Ottoman.
Bahkan, awalnya dibangun pada 1938 sebagai sekolah Islam untuk pengungsi Bashkir dan Tatar, yang melarikan diri dari Rusia setelah Revolusi Oktober dengan kewarganegaraan Turki. Pada 1986, sekolah dan masjid kayu tua yang kemudian disebut Masjid Yoyogi, dihancurkan karena rusak parah.
Tanah tersebut disumbangkan kepada pemerintah Turki, yang mendanai rekonstruksi masjid dan menyelesaikannya pada 2000. Dirancang oleh Hilmi Senalp, Masjid Agung Tokyo yang baru dihidupkan kembali dan dianggap sebagai salah satu masjid terindah di Asia Timur terutama, di bagian paling depan.
Di dalam, sebuah lampu gantung besar dan jendela kaca patri yang cemerlang menyambut pengunjung ke aula berkubah. Aula ini dapat menampung hingga 2.000 orang sekaligus.
Jumlah Muslim yang tinggal di Jepang, meskipun kecil, telah meningkat lebih dari dua kali lipat dalam dekade terakhir, dari 110 ribu pada 2010 menjadi 230 ribu pada akhir 2019, termasuk sebanyak 50 ribu mualaf Jepang. Negara ini memiliki lebih dari 110 masjid, termasuk Tokyo Camii, Masjid Okachimachi, Masjid Otsuka, Masjid Nagoya, dan Masjid Dar al Arqam.