Steven Seagal Berfoto di Penjara yang Dikuasai Rusia di Ukraina
Kunjungan Steven Seagal terjadi beberapa hari setelah 50 tahanan Ukraina terbunuh.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Steven Seagal telah mengunjungi penjara Rusia di Ukraina di tengah invasi Rusia yang sedang berlangsung ke Ukraina. Aktor tersebut berfoto di kamp penjara yang dikuasai Rusia di mana 50 tahanan Ukraina terbunuh belum lama ini.
Foto-foto itu memperlihatkan Seagal berdiri di dalam penjara yang hancur dan duduk di bangku sambil memeriksa beberapa pecahan peluru. Ada juga foto bintang berusia 70 tahun itu berbicara dengan tahanan Ukraina di balik jeruji besi.
Kunjungan ke penjara yang dikuasai Rusia di Olenivka, Ukraina itu terjadi hanya beberapa hari setelah sebuah ledakan menewaskan sedikitnya 50 orang di sana pada 29 Juli. Penjara itu menampung ratusan tahanan Ukraina pada saat ledakan terjadi.
Seagal, yang merupakan pendukung vokal presiden Rusia Vladimir Putin, dilarang memasuki Ukraina selama lima tahun pada 2017. Itu terjadi setelah Putin memberinya kewarganegaraan dan menyerahkan paspor Rusianya secara langsung pada 2016.
Putin mengapresiasi Seagal yang secara vokal mendukung Rusia dalam menganeksasi Krimea. Dia juga memuji Putin karena menjadi salah satu pemimpin dunia terbesar dan terhebat yang hidup saat ini.
Dukungan Seagal kepada Rusia menciptakan kontroversi di antara orang Amerika yang melihatnya sebagai pengkhianatan terhadap negaranya. Bintang Hard to Kill itu pindah ke Moskow setelah ia diberikan kewarganegaraan Rusia sambil tetap mempertahankan kewarganegaraan Amerika-nya.
Pada Mei 2018, Seagal diangkat sebagai utusan khusus Rusia untuk AS. Ia secara resmi bergabung dengan partai pro-Kremlin Rusia pada Mei 2021.
Ketika Rusia merencanakan serangan ke Ukraina, ayah tujuh anak ini dilaporkan menyelesaikan penjualan peternakan California Utara yang hampir 20 tahun dimilikinya. Pada bulan Februari, dia juga pernah berkomentar tentang perang antara Rusia dan Ukraina kepada Fox News.
"Sebagian besar dari kita memiliki teman dan keluarga di Rusia dan Ukraina. Saya melihat keduanya sebagai satu keluarga dan benar-benar meyakini perang itu terjadi atas entitas luar yang menghabiskan banyak uang untuk propaganda dan memprovokasi kedua negara agar bertentangan satu sama lain," kata Seagal, seperti dilansir Aceshowbiz, Kamis (11/8/2022).