Mencegah Stunting di Wilayah Condongcatur Sleman

retizen /Affan Safani Adham
.
Rep: Affan Safani Adham Red: Retizen

SLEMAN - Dalam Lomba Penguatan Kampung KB Tingkat Provinsi DIY tahun 2022, Pokja Kampung Keluarga Berkualitas (KKB) dan Tim Dapur Sehat Atasi Stunting (Dashat) Kelurahan Condongcatur, Kapanewon Depok, Kabupaten Sleman, meraih Juara 2 Tingkat dan menerima penghargaan dan uang pembinan Rp 12 juta, disaksikan Kepala BKKBN Pusat dr Hasto Wardoyo, Sp.OG(K), Kepala Perwakilan BKKBN DIY Shodiqin, SH, M.Hum, pada 9 Agustus 2022 lalu.


Dari hasil evaluasi profil dan evaluasi lapangan Lomba Penguatan KKB Tingkat Provinsi DIY KKB Sendangsari, Kulonprogo (Juara 1), KKB Condongcatur, Sleman (Juara 2), KKB Padma Sangkara, Kota Yogyakarta (Juara 3), KKB Dingkikan, Bantul (Juara 4) dan KKB Margo Mulyo, Gunungkidul (Juara 5).

Lurah Condongcatur, Reno Candra Sangaji, SIP, berharap agar capaian prestasi tersebut dapat dipertahankan dan ditingkatkan lagi. "Implementasi di masyarakat harus dilaksanakan melalui kerjasama semua pihak," kata Reno Candra Sangaji, Kamis (11/8/2022).

Melalui kerjasama semua pihak baik RT, RW, Dukuh, Posyandu, kader KB Kesehatan, diharapkan bersama-sama mencegah adanya stunting di wilayah Condongcatur. "Dengan meningkatkan ketahanan keluarga melalui program keluarga berencana, BKR, BKL, PIK-R dan UPPKA," kata Reno yang berharap semuanya dapat tercapai target zero stunting di Condongcatur.

Bupati Sleman, Kustini Sri Purnomo, mengajak semua pihak untuk mengatasi masalah stunting. "Dengan optimalisasi pemanfaatan bahan pangan lokal guna mewujudkan keluarga berkualitas bebas stunting di kabupaten Sleman," papar Kustini.

Kabupaten Sleman memperoleh penghargaan atas kinerja kabupaten/kota se-DIY dalam pelaksanaan Aksi Konvergensi Intervensi Penurunan Stunting Terintegrasi di DIY tahun 2021.

Penghargaan itu sebagai bentuk apresiasi BKKBN kepada pemerintah kabupaten/kota yang telah berkontribusi dalam upaya penurunan stunting di Indonesia, yang merupakan salah satu implementasi dari Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 72 Tahun 2021 tentang percepatan penurunan stunting.

Ditambahkan Reno, stunting merupakan masalah kurang gizi kronis, menyebabkan pertumbuhan anak yang terlalu pendek. "Dan menjadi kerdil," tandasnya.

Menjadi kerdil pada usianya, hal itu disebabkan oleh asupan gizi yang kurang. "Akibat pemberian makanan yang kurang sesuatu dengan kebutuhan gizi," kata Reno.

Menurut Reno, stunting bukan hanya terjadi pada ibu hamil dan anak balita. "Tapi juga pada remaja putri," ujar Reno, sambil menambahkan stunting dapat dicegah dengan cara mengonsumsi pangan berkualitas dan beragam, baik dari sumber karbohidrat, protein dan vitamin serta mineral.

Lurah Condongcatur bersama Pokja KKB dan Tim Dashat Kelurahan Condongcatur

sumber : https://retizen.id/posts/171170/mencegah-stunting-di-wilayah-condongcatur-sleman
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Disclaimer: Retizen bermakna Republika Netizen. Retizen adalah wadah bagi pembaca Republika.co.id untuk berkumpul dan berbagi informasi mengenai beragam hal. Republika melakukan seleksi dan berhak menayangkan berbagai kiriman Anda baik dalam dalam bentuk video, tulisan, maupun foto. Video, tulisan, dan foto yang dikirim tidak boleh sesuatu yang hoaks, berita kebohongan, hujatan, ujaran kebencian, pornografi dan pornoaksi, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Pertanggungjawaban semua konten yang dikirim sepenuhnya ada pada pengirim. Silakan kirimkan video, tulisan dan foto ke retizen@rol.republika.co.id.
Berita Terpopuler