NTB Siapkan Rp 1,2 Miliar untuk Pengadaan 10 Ribu Alquran

Alquran nantinya akan didistribusikan kepada masyarakat, masjid, dan pesantren.

Republika/Fuji E Permana
Suasana menunggu waktu buka puasa di Masjid Hubbul Wathan di Kompleks Islamic Center Nusa Tenggara Barat (NTB), Kota Mataram, Sabtu (19/5). NTB Siapkan Rp 1,2 Miliar untuk Pengadaan 10 Ribu Alquran
Red: Ani Nursalikah

REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat mengalokasikan anggaran Rp 1,2 miliar lebih untuk pengadaan 10.300 Alquran yang akan dibagikan kepada masyarakat. Kepala Biro Kesra Setda Provinsi NTB Sahnan mengatakan pengadaan 10.300 Alquran ini dikerjakan CV Sari Murni sebagai pemenang tender.

Baca Juga


Nantinya, perusahaan pemenang tender bekerja sama dengan salah satu perusahaan percetakan di Surabaya untuk mencetak ribuan Alquran. "Karena pada dasarnya tidak sembarang Alquran ini dicetak. Dengan anggaran Rp 1,2 miliar lebih tersebut, insya Allah akan dicetak sebanyak 10.300 Alquran jenis standar yang nantinya akan didistribusikan kepada kelompok-kelompok masyarakat, masjid, dan pondok pesantren di seluruh NTB," ujarnya, Jumat (12/8/2022).

Ia menjelaskan biaya pengadaan per satu Alquran itu dihitung Rp 125 ribu. "Itu sudah termasuk segala pembiayaan mulai dari distribusi termasuk izin penerbitan Alquran dari Kementerian Agama," katanya.

Ia merencanakan sekitar September 2022, ribuan Alquran tersebut sudah dapat didistribusikan kepada masyarakat yang membutuhkan. "Insya Allah September tahun ini, sudah dapat didistribusikan ke masyarakat," ujarnya.

Biro Kesra Setda Provinsi NTB memiliki beberapa item kegiatan yang dilaksanakan seperti pemberian hibah bantuan masjid, pondok pesantren, ada juga pengadaan sarana dan prasarana ibadah, seperti sajadah, wireless, dan lain sebagainya. "Nah, pengadaan Alquran ini menjadi salah satu item pengadaan yang menjadi bagian dari item sarana peribadatan. Untuk Alquran ini sendiri pendistribusiannya nanti akan diserahkan ke pengelola rumah ibadah seperti masjid, pondok pesantren, kelompok masyarakat, tergantung dari permintaan yang diajukan melalui proposal," katanya.

Permintaan terhadap kebutuhan Alquran di NTB, katanya, cukup tinggi. Bahkan pengadaan di tahun sebelumnya dianggap masih kurang dan sudah terserap habis di masyarakat.

"Permintaan masyarakat terhadap Alquran ini cukup tinggi karena memang ini merupakan kebutuhan-kebutuhan masyarakat terkait dengan peribadatan," ujarnya.

Ia berharap, melalui program pengadaan 10.300 Alquran ini akan semakin membumikan Alquran di seluruh wilayah NTB. "Harapan dari Alquran semakin membumikan dan kegiatan membaca Alquran semakin semarak. Bahkan, kalau diperbanyak oleh pemerintah maka masyarakat akan lebih mudah membaca dan memahami Alquran sehingga lahir penghafal-penghafal Alquran di NTB," katanya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler