Wilayah Banyumas-Wonosobo Diprediksi Masih Terdampak Hujan Lebat
Rendi mengingatkan agar masyarakat tetap tenang dan waspada.
REPUBLIKA.CO.ID, CILACAP -- Masyarakat di Wilayah Kabupaten Cilacap, Banyumas, Kebumen, Purworejo, Purbalingga, Banjarnegara, dan Wonosobo, Jawa Tengah, diharapkan mewaspadai potensi hujan lebat akibat cuaca ekstrem selama Jumat (12/8/2022) hingga Sabtu (13/8/2022).
Menurut Prakirawan Cuaca Stasiun Meteorologi Tunggul Wulung Cilacap Rendi Krisnawan, diperkirakan terjadi potensi dampak hujan lebat yang bisa mengakibatkan bencana alam seperti banjir, tanah longsor (di daerah pegunungan), angin Kencang, dan sambaran petir.
"Ini berlaku mulai tanggal 12 Agustus 2022 Pukul 07.00 WIB sampai dengan tanggal 13 Agustus 2022 pukul 07.00 WIB," ujar Rendi Krisnawan saat dihubungi Jumat (12/8/2022).
Berikut wilayah yang berpotensi terkena dampak hujan lebat:
1. Cilacap (WASPADA): Kedungreja, Sidareja, Patimuan, Gandrungmangu, Bantarsari.
2. Banyumas (WASPADA): Lumbir, Pekuncen, Kedung Banteng, Rawalo, Kebasen, Cilongok, Ajibarang, Purwojati, Wangon, Jatilawang, Sumbang, Kembaran, Sokaraja, Purwokerto Selatan, Patikraja, Karanglewas, Purwokerto Barat, Purwokerto Utara, Baturraden, Purwokerto Timur, Kalibagor.
3. Kebumen (WASPADA): Karangsambung, Kebumen, Alian, Poncowarno, Padureso.
4. Purworejo (WASPADA): Bener, Loano, Kaligesing.
5. Purbalingga (WASPADA): Bojongsari, Kalimanah, Kutasari, Padamara, Bukateja, Kemangkon, Kaligondang, Purbalingga.
6. Banjarnegara (WASPADA): Susukan, Purwareja Klampok, Kalibening, Pandanarum, Wanayasa.
7. Wonosobo (WASPADA): Wadaslintang.
Mengingat kondisi tersebut, Rendi mengingatkan agar masyarakat tetap tenang dan waspada, serta berhati-hati jika beraktivitas di luar rumah. Masyarakat juga diimbau untuk berbagi/bertukar informasi dengan tetangga sekitar rumah, memperbarui informasi melalui media massa maupun media sosial, dan mencari informasi melalui pihak-pihak terkait kebencanaan.
Selain itu, untuk antisipasi, masyarakat dihimbau untuk mengamankan dokumen-dokumen penting dan mengondisikan barang-barang agar aman dari bencana.
"Tidak beraktivitas di luar rumah jika tidak mendesak, dan berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait kebencanaan," kata Rendi.