Satu Orang Tewas Ditembak Usai Upacara Pemakaman Muslim Toronto
Para korban didekati oleh tiga hingga empat tersangka pria yang melepaskan tembakan.
REPUBLIKA.CO.ID, TORONTO -- Seorang pria tewas dan lainnya berada dalam kondisi kritis setelah penembakan di pemakaman Richmond Hill, Toronto, Kanada, Jumat (12/8/2022). Kala itu, mereka sedang menghadiri pemakaman pada Kamis untuk seorang pria yang ditembak di Toronto pada awal pekan ini.
Petugas menanggapi panggilan senjata di Pemakaman Muslim Toronto di Leslie Street tak lama setelah pukul 15.30 waktu setempat. “Kami menerima informasi ada penembak aktif dan kami memiliki korban luka tembak,” kata salah seorang petugas Maniva Armstrong.
Ketika polisi tiba, mereka menemukan pria berusia 26 tahun dan pria berusia 27 tahun yang menderita beberapa luka tembak, termasuk satu yang ditemukan di dalam mobil di gerbang pemakaman. Mereka segera dilarikan ke rumah sakit untuk mengobati luka parah. Sayangnya, pria berusia 26 tahun meninggal di rumah sakit.
Armstrong mengatakan para korban didekati oleh tiga hingga empat tersangka pria yang kemudian melepaskan tembakan ke arah mereka. Kemudian para tersangka masuk ke mobil SUV model lama dan terakhir terlihat menuju utara di Leslie Street. Sampai sekarang polisi belum merilis deskripsi para tersangka.
“Ini adalah insiden yang terisolasi dan ditargetkan. Penembakan ini merupakan insiden yang mengejutkan. Ini akan meninggalkan dampak pada semua orang yang ada di sini dan di komunitas kami,” tambahnya.
Dikutip CTV News, Jumat (12/8/2022), manajer pemakaman, Sabi Asan mengatakan pemakaman pada Kamis sore untuk Gidid Mohamed. Sebelumnya, polisi Toronto mengidentifikasi Mohamed sebagai pria berusia 27 tahun yang ditembak mati di luar sebuah klub sosial di daerah Lawrence Avenue dan Weston Road pada Selasa dini hari.
Sampai sekarang, polisi belum menangkap siapa pun yang berhubungan dengan kasus itu. “Penembakan pada Kamis terjadi ketika para tamu pemakaman sudah meninggalkan kuburan. Ada 60 orang yang menghadiri upacara pemakaman,” ujar dia.