Gus Yahya Apresiasi Program NU Women Gagasan Erick Thohir

Gus Yahya setuju jika perempuan-perempuan NU perlu diberikan ruang untuk berkembang.

Antara/Vina
Menteri BUMN Erick Thohir (kanan) bersama Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Yahya Cholil Staquf (kedua kanan) menunjukkan dokumen nota kesepahaman antara Kementerian BUMN dengan PBNU terkait pengembanganan wirausaha di lingkungan NU dan lingkungan santri saat puncak peringatan Hari Lahir (Harlah) ke-99 NU di Bangkalan, Madura, Jawa Timur, Kamis (17/2/2022). Harlah ke-99 NU itu mengusung tema Menyongsong 100 Tahun NU Merawat Jagat Membangun Peradaban.
Rep: M Nursyamsyi Red: Agung Sasongko

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Pengurus Besar Nadhlatul Ulama (PBNU) KH Yahya Cholil Staquf atau karib disapa Gus Yahya mengapresiasi program NU Women gagasan Menteri BUMN Erick Thohir. Gus Yahya setuju jika perempuan-perempuan NU perlu diberikan ruang untuk berkembang.

Baca Juga


Gus Yahya menceritakan jika pada Muktamar ke-13 yang dilakukan di Banten, untuk pertama kalinya, dua perempuan NU menyampaikan gagasan di hadapan para ulama dari seluruh daerah di Indonesia. Hal tersebut menunjukkan jika keberadaan perempuan sangat diperhatikan di lingkungan NU.

"Pada 1938 di dalam Muktamar di Menes. Di Menes itu diizinkan oleh muktamar naik ke panggung dan berpidato. Dua orang nyai, yaitu Nyai Djuaesih dan Nyai Siti Syarah naik ke panggung dan berpidato," ujar Gus Yahya.

Ia menceritakan pada saat itu, Nyai Djuaesih dan Nyai Siti menuntut kesetaraan pendidikan bagi perempuan-perempuan NU. Peristiwa tersebut juga yang mempelopori betapa pentingnya perempuan bagi NU.

“Berpidato di depan kiai-kiai yang laki-laki semuanya. Pidato dua orang nyai itu menuntut kesetaraan hak bagi perempuan-perempuan NU untuk mendapatkan pendidikan,” tutur Gus Yahya.

 

 

Pentingnya keberadaan perempuan di lingkungan NU membuat Gus Yahya senang dengan program gagasan Erick Thohir yang diberi nama NU Women itu. Ia yakin, program tersebut mampu membuat para srikandi-srikandi NU tumbuh dan berkembang.

Sementara Erick Thohir yang ditunjuk sebagai Ketua Pengarah Harlah 100 tahun NU mengatakan program tersebut merupakan wujud dari memberikan hak dan kesetaraan yang sama pada perempuan. Eks Presiden Inter Milan itu berharap, dengan program tersebut, perempuan-perempuan NU bisa meraih pendidikan tinggi dan mandiri secara ekonomi.

“Gus Yahya menyampaikan sudah sejak lama Nahdlatul Ulama mendukung kesetaraan dan pemberdayaan perempuan. Terutama dalam pendidikan. Kini jelang 1 abad NU, kami akan meluncurkan program NU Women. Ini ikhtiar kami mewujudkan muslimah yang berdaya guna bagi ekonomi keluarga dan umat. Mohon doa dan dukungannya,” ujar Erick Thohir.

Erick Thohir sendiri telah menyiapkan sembilan program utama dalam menyambut satu abad NU. Selain NU Woman, delapan program lain di antaranya adalah NU Tech, Festival Tradisi Islam Nusantara, Anugerah Tokoh NU, Pekan Olahraga NU, Religion of Twenty/(R-20), Launching Gerakan Kemandirian NU, Muktamar Fiqih Peradaban, dan Resepsi Satu Abad NU.  

 

Erick berharap, dengan program tersebut, perempuan-perempuan NU bisa meraih pendidikan tinggi dan mandiri secara ekonomi.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler