Jokowi Instruksikan Usut Tuntas Kasus Mutilasi yang Libatkan Oknum TNI di Mimika
Enam dari 10 tersangka pelaku pembunuhan empat warga Papua merupakan prajurit TNI.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) menegaskan kasus mutilasi terhadap empat warga sipil di Timika, Kabupaten Mimika, Provinsi Papua yang juga melibatkan oknum TNI diusut tuntas. Jokowi menginstruksikan Panglima TNI untuk membantu proses hukum yang telah dilakukan kepolisian
"Saya telah perintahkan kepada Panglima TNI untuk membantu proses hukum yang juga telah dilakukan oleh kepolisian, tapi dibackup oleh TNI," ujar Jokowi di Jayapura, Rabu (31/8/2022).
Ia menegaskan, proses hukum harus terus berjalan. Sehingga kepercayaan publik terhadap TNI tidak pudar. "Sehingga sekali lagi proses hukum harus berjalan sehingga kepercayaan masyarakat kepada TNI tidak pudar. Saya kira yang paling penting usut tuntas kemudian proses hukum," jelas dia.
Sebelumnya, Direktur Kriminal Umum (Dirkrimum) Polda Papua, Kombes Faizal Rahmadani menyatakan, dari hasil pemeriksaan terungkap pelaku pembunuhan terhadap empat warga sipil di Timika, Kabupaten Mimika, Provinsi Papua pada Senin (22/8/2022) malam WIT, dilakukan 10 orang. Dari jumlah itu, enam orang di antaranya personel Brigif 20/Kostrad.
Dari 10 orang pelaku, seorang di antaranya masih berstatus buron, yaitu RMH. Sedangkan sembilan pelaku lainnya sudah ditahan di Mapolres Mimika dan Sub Pomdam XVII/Cenderawasih di Timika.
"RMH merupakan salah satu otak pembunuhan yang terjadi Senin malam," jelas Faizal saat dihubungi dari Kota Jayapura, Provinsi Papua, Selasa (30/8/2022).
Keempat warga yang menjadi korban pembunuhan bernama Arnold Lokbere, Irian Nirigi, Leman Nirigi, dan seorang korban lainnya belum diketahui identitasnya.
Pembunuhan terjadi di kawasan SP 1, Distrik Mimika Baru, Kabupaten Mimika pada 22 Agustus sekitar pukul 21.50 WIT, dan jasad korban dibuang di sekitar Sungai Kampung Pigapu, Distrik Iwaka. Kasusnya terungkap setelah Jumat (26/8/2022) jasad Arnold Lokbere ditemukan aparat. Jasad lainnya ditemukan pada Sabtu (27/8/2022) dan Senin (29/8/2022), yang terakhir belum diketahui identitasnya.
Modus yang dilakukan pelaku karena diduga faktor ekonomi, namun untuk memastikannya penyidik masih terus melakukan pemeriksaan. Ke-10 pelaku pembunuhan yang terdiri dari empat warga sipil, yaitu APL alias Jeck, DU, R, dan RMH. Sedangkan personel TNI AD berdinas di Brigif 20/Kostrad, yakni Mayor Hf, Kapten Dk, Praka Pr, Pratu Ras, Pratu Pc, dan Pratu R.