Pemkot Bogor Targetkan tak Ada Angkot di Pusat Kota

Angkot nantinya akan jadi feeder saja di batas pinggiran kota.

Republika/Putra M. Akbar
Angkutan Kota (Angkot) melintas di Jalan Raya Pajajaran, Kota Bogor, Jawa Barat. (ilustrasi)
Rep: Shabrina Zakaria Red: Andi Nur Aminah

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor terus melakukan penataan transportasi. Dalam target jangka panjang, angkutan kota (angkot) nantinya ditiadakan di pusat kota dan digantikan Biskita Transpakuan serta sistem perkeretaapian perkotaan trem.

Baca Juga


“Angkot nantinya akan jadi feeder saja di batas pinggiran kota. Di pusat kota tidak ada lagi. Di pusat kota dilayani biskita dan trem,” kata Wali Kota Bogor, Bima Arya Sugiarto, Rabu (31/8).

Bima Arya menegaskan, perencanaan dan pengembangan trem baru dilakukan pada satu koridor. Nantinya, akan ada empat koridor trem yang akan beroperasi di Kota Bogor.

Menurutnya, perencanaan dan pengembangan trem akan menempuh jangka waktu yang panjang. Namun jarus dilakukan dari sekarang. 

Dia memperkirakan, trem akan rampung dalam lima hingga 15 tahun yang akan datang. Dia pun memberi contoh pada realisasi Mass Rapid Transit (MRT) di Jakarta yang membutuhkan waktu bertahun-tahun.

“Jadi sekali lagi di masa depan di pusat kota tidak ada angkot lagi. Angkot menjadi feeder kemudian biskita menjadi transporasi utama, akan terus ditambah. Begitu juga trem,” ujarnya.

 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler