AS Kembali Jatuhkan Sanksi pada Individu Rusia Atas Perang Ukraina

AS juga mengumumkan tambahan bantuan 600 juta dolar AS untuk Ukraina.

ANTARA/M Risyal Hidayat
Kendaraan tempur peluncur roket artileri mobilitas tinggi (Himars) US Army berjalan melintas saat melakukan latihan penembakan roket. Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden juga mengumumkan paket senjata baru senilai 600 juta dolar AS untuk membantu militer Ukraina.
Rep: Fergi Nadira Red: Friska Yolandha

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Amerika Serikat (AS) menjatuhkan sanksi pada 22 individu dan dua entitas terkait perang Rusia di Ukraina. Hal ini diumumkan oleh Departemen Keuangan AS pada Kamis (15/9/2022) waktu setempat.

Baca Juga


Sanksi tersebut mencakup beberapa individu yang telah memajukan tujuan Moskow di Ukraina sebelum dan selama operasi militer Rusia di Ukraina. "Juga termasuk di antara mereka yang ditunjuk adalah Gugus Tugas Rusich, sebuah kelompok paramiliter neo-Nazi yang telah berpartisipasi dalam pertempuran bersama militer Rusia di Ukraina, serta dua pemimpin seniornya," kata Departemen Keuangan AS dalam sebuah pernyataan dikutip laman Anadolu Agency, Jumat (16/9/2022).

Menteri Keuangan AS Janet Yellen mengatakan, ketika Ukraina terus maju dengan mempertahankan kebebasannya, AS mengambil langkah-langkah untuk semakin menurunkan kemampuan Rusia untuk membangun kembali militernya. "Kami meminta pertanggungjawaban pelaku kekerasan, dan selanjutnya mengisolasi Putin secara finansial," kata Yellen.

Ia melanjutkan langkah-langkah tersebut diambil dalam koordinasi dengan Departemen Perdagangan. Pihaknya memberlakukan langkah-langkah kontrol ekspor tambahan untuk lebih menyelaraskan dengan mitra dan sekutu, serta oleh Departemen Luar Negeri yang menargetkan industri pertahanan dan teknologi tinggi Rusia.

Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden juga mengumumkan paket senjata baru senilai 600 juta dolar AS untuk membantu militer Ukraina. Hal ini dikatakan menurut memo Gedung Putih yang dikirim ke Departemen Luar Negeri pada Kamis (15/9/2022) waktu setempat.  

Biden mengesahkan bantuan tersebut menggunakan  Presidential Drawdown Authority. Otoritas Biden tersebut memungkinkan presiden untuk mengesahkan transfer kelebihan senjata dari stok AS.

Memo tersebut tidak merinci bagaimana uang itu akan digunakan, tetapi beberapa sumber mengatakan bahwa paket bakal berisi amunisi, termasuk Sistem Roket Artileri Mobilitas Tinggi (HIMARS). "Paket itu akan mencakup amunisi untuk howitzer," kata dua sumber yang meminta anonimitas karena mereka tidak berwenang untuk berbicara di depan umum.

Memo itu juga menyebutkan uang itu akan digunakan untuk pendidikan dan pelatihan militer. Washington telah mengirimkan sekitar 15,1 miliar dolar AS bantuan keamanan kepada pemerintah Kiev sejak invasi Rusia.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler