Korban Kanjuruhan, 19 Jenazah Belum Teridentifikasi di RSSA

Warga yang kehilangan sanak keluarganya diminta mendatangi rumah sakit.

ANTARA/Ari Bowo Sucipto
Seorang pengendara motor melintas diantara puing batu yang dilemparkan suporter dalam kerusuhan di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur, Ahad (2/10/2022). Polda Jatim mencatat data sementara korban jiwa dalam kejadian tersebut berjumlah 127 orang dan 13 kendaraan rusak.
Rep: Wilda Fizriyani Red: Ilham Tirta

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Muhadjir Effendy mengungkapkan, terdapat 19 korban meninggal dunia yang belum teridentifikasi di RSUD Saiful Anwar (RSSA) Kota Malang, Jawa Timur. Sebab itu, dia meminta warga yang kehilangan sanak keluarganya ketika hadir ke Stadion Kanjuruhan dapat menelusuri informasi di RS tersebut.

Berdasarkan laporan yang diterima, ada 130 orang yang dilaporkan meninggal dunia akibat tragedi Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang. "Kami juga memastikan bahwa yang menjadi korban meninggal maupun luka akan mendapatkan pelayanan medis dan yang lain sebaik-baiknya," kata Muhadjir kepada wartawan di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Ahad (2/10/2022).

Menurutu dia, harus ada yang bertanggung jawab atas kejadian itu sesuai dengan pernyataan resmi dari Presiden Joko Widodo (Jokowi). Bahkan, Presiden juga telah memerintahkan dilakukan investigasi sesegera mungkin.

Di samping itu, kata Muhadjir, Presiden meminta Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengkoordinasikan masalah tersebut dengan pemerintah daerah. Muhadjir sendiri telah berkoordinasi dengan Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini mengatur program santunan kepada para korban.

Sebelumnya, pertandingan Arema FC melawan Persebaya Surabaya telah menimbulkan duka mendalam bagi para korban, terutama Aremania. Kekalahan Arema FC di Stadion Kanjuruhan menyulut suporter turun ke lapangan sehingga menimbulkan kerusuhan dan memakan banyak korban.




Baca Juga


BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler