Kemensos Beri Santunan Rp 15 Juta ke Ahli Waris Korban Tragedi Kanjuruhan

Kemensos juga memberikan paket sembako kepada keluarga korban tragedi Kanjuruhan

ANTARA/Irfan Anshori
Menko PMK Muhadjir Effendi (Kanan) bersama Mensos Tri Rismaharini menyapa warga saat penyerahan bansos di Kantor Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang, Jawa Timur, Senin (3/10/2022). Mensos Tri Rismaharini bersama Menko PMK Muhadjir Effendi dan Wakil Ketua MPR Ahmad Basarah menyampaikan belasungkawa sekaligus menyerahkan secara langsung bansos berupa uang tunai dan sembako kepada sejumlah keluarga korban tragedi Kanjuruhan di wilayah tersebut.
Rep: Dian Fath Risalah Red: Nur Aini

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Sosial akan memberikan santunan sebesar Rp 15 juta kepada masing-masing ahli waris korban meninggal dalam tragedi di Stadion Kanjuruhan, Malang. Hal itu disampaikan saat Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Muhadjir Effendy didampingi Menteri Sosial Tri Rismaharini mengunjungi keluarga korban di beberapa kecamatan di Kota dan Kabupaten Malang.

Baca Juga


Muhadjir Effendy mengungkapkan bahwa santunan itu sebagai bentuk perhatian dan empati dari pemerintah terhadap musibah yang dialami oleh keluarga korban.

"Sebagai pribadi saya ikut berbelasungkawa yang sedalam-dalamnya. Mudah-mudahan bapak/ibu semuanya diberi kesabaran dan keikhlasan," katanya di Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang, Senin (3/10/2022).

Tragedi yang terjadi di stadion Kanjuruhan pada Sabtu lalu merupakan salah satu bencana sosial. "Ini termasuk bencana sosial, juga ada konflik-konflik di beberapa tempat itu juga kami tangani," kata Mensos Risma pada awak media di Kantor Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang.

Santunan diberikan kepada ahli waris korban Tragedi Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang saat pertandingan Liga I antara Arema FC dan Persebaya pada 1 Oktober 2022. Mensos Risma memberikan santunan kepada 125 ahli waris yang terdata oleh Kemensos per Senin (3/10/2022) di Kota dan Kabupaten Malang yang mengalami bencana sosial tersebut. Data itu dapat berubah sesuai perkembangan di lapangan. Masing-masing ahli waris setiap korban menerima santunan sebesar Rp 15 juta dan paket sembako.

"Kalau korbannya dalam satu keluarga ada dua, kami juga berikan dua, begitu. Kalau ada tiga, ya kita berikan tiga, standarnya begitu. Kita berikan ini, kemudian, kita berikan sembako," kata mantan wali kota Surabaya itu.

Selain santunan ahli waris, Kemensos juga telah bergerak membantu evakuasi korban di stadion saat terjadi kericuhan, Sabtu (1/10/2022) melalui Pelopor Perdamaian (Pordam) dan Taruna Siaga Bencana (Tagana), dilanjutkan dengan pendataan ahli waris korban meninggal. Melalui Unit Pelaksana Teknis (UPT) milik Kemensos di seluruh indonesia juga hingga hari ini melakukan Layanan Dukungan Psikososial bagi keluarga korban meninggal. Selain itu, Kemensos memberikan dukungan bagi keluarga korban luka ringan maupun berat baik yang ada di rumah sakit maupun yang ada di rumah duka.

Kemensos melalui SDM PKH juga mendata ahli waris yang memiliki komponen ibu hamil, anak usia dini, anak sekolah, lansia maupun disabilitas untuk bisa dimasukkan dalam DTKS sebagai basis data penerima bantuan sosial.

"Tapi, ada yang khusus-khusus, seperti misalkan, tadi bapaknya yang meninggal, kemudian anaknya masih sekolah, itu kita tangani khusus. Tadi, ada yang kuliah, tinggal beberapa semester, itu kita tangani khusus. Jadi, yang seperti itu, casenya kita tangani khusus," ungkap Mensos Risma.

Baca juga : Mungkinkah Gas Air Mata Jadi Penyebab Kematian Sebagian Aremania? Ini Kata Dokter Paru

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler