Demokrat: Nasdem Harus Proaktif Cari Cawapres Anies
Nasdem belum memenuhi ambang batas pencapresan sehingga harus aktif mencari cawapres.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Partai Demokrat menghormati keputusan Partai Demokrat yang mendeklarasikan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sebagai calon presiden (capres). Setelah deklarasi tersebut, ia menilai tugas partai yang dipimpin oleh Surya Paloh itu akan semakin berat.
Pertama terkait koalisi karena Partai Nasdem belum memenuhi ambang batas pencalonan presiden atau presidential threshold sebesar 20 persen. Kedua, Partai Nasdem juga akan membuka ruang komunikasi untuk membahas calon wakil presiden (cawapres) dari Anies.
"Hari ini akan lebih sibuk Nasdem, dia udah kadung sebut toh, dia yang lebih proaktif ini, karena dia udah mendahului nomor satunya. Dia harus cari pasangannya, untuk mencari pasangan satu hal, mencari koalisinya ini hal yang lain," ujar Ketua Dewan Kehormatan Partai Demokrat Hinca Panjaitan di Gedung Nusantara II, Kompleks Parlemen, Jakarta, Selasa (4/10/2022).
Kendati demikian, ia menghormati dan mengapresiasi Partai Nasdem yang sudah mendeklarasikan Anies sebagai capres. Menurutnya, keputusan tersebut merupakan bentuk independensi partai politik dalam bersikap.
"Jikalau teman-teman Nasdem telah memulai rakernasnya telah mengumumkan tiga nama, kemudian kemarin menjadi satu nama. Saya kira sebuah tangga proses yang bagus, yang kita hormati sebagai pendidikan politik yang kredibel, kita hormati itu," ujar Hinca.
Terkait wacana berpasangannya Anies dengan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), ia tak mengungkapkan secara gamblang peluang tersebut. Ia hanya menyampaikan, Anies memenuhi kriteria yang pernah disampaikan oleh Partai Demokrat.
"Mas AHY juga sudah mengatakan bahwa salah satu yang bagus untuk ke depan juga adalah Mas Anies. Meskipun beliau ini adalah rivalnya dulu di pemilihan gubernur (DKI Jakarta), it's ok, begitulah pilihan politik," ujar Hinca.
Partai Demokrat, jelas Hinca, masih terus menjalin komunikasi dengan Partai Nasdem dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Namun, ia mengakui belum ada kata final dalam pembicaraan tersebut.
"Politik itu berkomunikasi, apakah udah ada final hasilnya? belum, masih terus kita komunikasikan. Jadi itu bagian dari dinamika dan itu semakin banyak yang diumumkan makin banyak pilihan," ujar Hinca.
"Jadi itu dari kami masih terus berkomunikasi, masih panjang," sambung mantan Sekretaris Jenderal Partai Demokrat itu.