Petinggi Hino Mengundurkan Diri karena Penipuan Data
Skandal penipuan data tersebut berlangsung sekitar 20 tahun lamamnya.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anak perusahaan pembuat truk Toyota Motor Corp, Hino Motors Ltd. pada hari Jumat (7/10/2022) waktu setempat, resmi mengumumkan pengunduran diri empat eksekutif atas skandal pelaporan data emisi penipuan yang berlangsung sekitar 20 tahun lamanya.
Kyodo menyiarkan pada Jumat (7/10/2022) malam, perusahaan juga mengatakan pihaknya juga akan meminta para mantan eksekutif untuk mengembalikan sebagian dari kompensasi mereka. Adapun empat petinggi yang terdiri dari tiga anggota dewan, termasuk satu yang bertanggung jawab atas produksi, serta seorang eksekutif yang memimpin divisi pengembangan teknologi perusahaan, resmi mengundurkan diri pada Jumat lalu.
"Mantan eksekutif perusahaan yang akan diminta untuk mengembalikan gaji adalah mereka yang menjabat dalam peran eksekutif dari tahun 2003 dan sesudahnya," kata pembuat mobil Jepang tersebut.
Lebih lanjut, Presiden Hino Satoshi Ogiso akan tetap berada di tempatnya untuk mengawasi proses pembaruan manajemen, meskipun gaji bulanannya akan dibagi dua untuk enam bulan ke depan. Selain itu, para eksekutif lain juga mengambil pemotongan gaji.
Ogiso sebelumnya melaporkan kepada Menteri Transportasi Jepang Tetsuo Saito tentang langkah-langkah yang akan diambil perusahaan untuk mencegah masalah serupa terjadi. Saito mendesak Ogiso untuk melakukan reformasi menyeluruh terhadap perusahaan, dengan mengatakan, "Saya harap Anda mengakhiri praktik pelanggaran yang sudah berlangsung lama dan terus maju dengan reformasi."
Ogiso bersumpah untuk meningkatkan upaya untuk membuat Hino 'untuk dilahirkan kembali'.
Sementara itu, Kementerian Transportasi Jepang telah mengeluarkan perintah korektif kepada pembuat truk pada awal September, menuntutnya untuk mengambil tindakan dalam waktu satu bulan untuk mencegah kesalahan serupa.
Hino mengakui pada bulan Maret tahun ini bahwa mereka menyerahkan data emisi dan penghematan bahan bakar yang curang kepada otoritas transportasi, menangguhkan pengiriman kendaraan dengan mesin yang angka-angkanya telah diperbaiki.