Berkumur dengan Obat Setelah Sikat Gigi Tingkatkan Risiko Diabetes, Ini Penjelasannya

Berkumur dengan obat kumur berkaitan dengan risiko prediabetes dan diabetes.

www.freepik.com.
Berkumur dengan obat kumur berkaitan dengan risiko prediabetes dan diabetes.
Rep: Adysha Citra Ramadani Red: Nora Azizah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebagian orang memiliki kebiasaan berkumur dengan mouthwash setelah menyikat gigi. Kebiasaan ini diyakini dapat menjaga kebersihan mulut dan gigi dengan lebih optimal. Akan tetapi, sebuah studi terbaru menemukan bahwa kebiasaan berkumur dengan mouthwash juga bisa membawa risiko bagi kesehatan.

Baca Juga


Studi yang dipublikasikan dalam British Dental Journal ini mengonfirmasi bahwa mikrobioma mulut memiliki peran penting bagi kesehatan tubuh. Selain itu, studi ini juga menemukan bahwa kebiasaan berkumur dengan mouthwash bisa berkaitan dengan peningkatan risiko prediabetes dan diabetes.

"Tim peneliti mengindikasikan bahwa penggunaan mouthwash setidaknya dua kali per hari bisa membunuh bakteri mulut yang baik," ungkap MedicalNewsToday, seperti dilansir BestLife, Sabtu (8/10/2022).

Kondisi tersebut bisa berdampak pada berubahnya metabolisme gula darah dan terjadinya diabetes. Dampak ini bisa terlihat lebih signifikan pada orang-orang yang berisiko tinggi terhadap diabetes.

Bila dibandingkan dengan partisipan yang tidak menggunakan mouthwash, partisipan yang menggunakan mouthwash minimal dua kali per hari memiliki risiko 55 persen lebih tinggi untuk mengalami prediabetes atau diabetes. Peningkatan risiko ini bisa terlihat dalam kurun waktu tiga tahun.

"Tidak ada hubungan antara penggunaan mouthwash kurang dari dua kali per hari dengan risiko prediabetes atau diabetes," pungkas tim peneliti dalam laporan.

 

Mengenal Diabetes

Diabetes merupakan penyakit kronis yang terjadi ketika pankreas tak memproduksi cukup insulin, atau ketika tubuh tak bisa menggunakan insulin secara efektif. Insulin adalah hormon yang berperan dalam meregulasi glukosa atau gula darah.

Secara umum, diabetes bisa terbagi menjadi tiga macam. Ketiga macam diabetes tersebut adalah diabetes tipe 1, tipe 2, dan gestasional atau diabetes yang hanya terjadi sepanjang kehamilan. Jenis diabetes yang paling mendominasi adalah diabetes tipe 2 atau diabetes yang terjadi ketika tubuh tak bisa menggunakan insulin secara efektif.

"Diabetes merupakan penyebab langsung dari 1,5 juta kematian, dan 48 persen dari kematian akibat diabetes terjadi sebelum usia 70 tahun," ungkap Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Selain itu, sebanyak 460 ribu kasus kematian akibat penyakit ginjal disebabkan oleh diabetes. Sekitar 20 persen kematian akibat penyakit kardiovaskular juga disebabkan oleh diabetes.

Menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDC), salah satu faktor risiko untuk diabetes tipe 1 adalah riwayat keluarga. Sedangkan beberapa faktor risiko untuk diabetes tipe 2 adalah riwayat keluarga, usia, serta pola makan dan gaya hidup.

Penurunan berat badan, meski hanya sedikit, bisa memangkas risiko diabetes tipe 2. Hal lain yang dapat membantu adalah olahraga secara rutin dan pola makan yang sehat.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler