Pemkot Jaktim Bangun Turap Permanen Antisipasi Longsor di Makasar

Pemkot Jaktim membangun turap permanen untuk mengantisipasi longsor di Makasar.

Republika/Putra M. Akbar
Pengendara motor melintas di dekat jalan yang ambles akibat longsor di Jalan Kerja Bakti VII, Makasar, Jakarta, Kamis (6/10/2022). Jalan ambles serta tebing longsor yang diakibatkan hujan deras itu membuat jalan tersebut tidak bisa dilewati oleh kendaraan roda empat sehingga mengganggu akses warga. Republika/Putra M. Akbar
Red: Bilal Ramadhan

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah Kota Jakarta Timur membangun turap permanen di Jalan Kerja Bakti VII RT 09/04 Kecamatan Makasar untuk mengantisipasi longsor akibat debit air tinggi saat musim hujan.

Baca Juga


Wali Kota Jakarta Timur Muhammad Anwar mengatakan, pembangunan turap permanen itu memiliki panjang sekitar 47 meter dengan ketinggian 12 meter.

"Insya Allah akan dikerjakan dalam waktu dua bulan. Mudah-mudahan bisa terlaksana dengan baik," kata Muhammad Anwar di Jakarta, Selasa (11/10/2022).

Anwar menambahkan, saat ini alat berat sudah dikerahkan di lokasi pembangunan turap permanen tersebut. Dia mengatakan, pembangunan turap permanen itu dilakukan dengan sistem dua tingkat sehingga air hujan akan langsung dialirkan di aliran sungai yang ada di bawahnya.

"Ini adalah akses warga gunakan jalan. Jangan sampai gara-gara longsor ada korban. Saya minta pengerjaan dipercepat dan pekerjaan berkualitas sesuai dengan kontrak," ujar Anwar.

Dia mengatakan, pembangunan turap permanen itu juga akan dilakukan di wilayah lain yang dianggap rawan terjadi longsor akibat limpasan air sungai saat musim hujan.

"Saya kira banyak ya. Pasar Rebo rawan, Ciracas juga rawan. Limpasan kali rata-rata rawan karena hampir seluruhnya turap sudah lama," turur Anwar.

Sebelumnya, tebing setinggi 12 meter dengan panjang 47 meter longsor hingga menutupi akses jalan warga di Jalan Kerja Bakti VII RT 09/04 Kecamatan Makasar, Jakarta Timur (Jaktim), pada Selasa (4/10).

Tebing tersebut longsor akibat hujan deras yang mengguyur wilayah tersebut. Warga pun harus mencari rute alternatif karena jalur tersebut tidak dapat dilalui kendaraan.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Berita Terpopuler