Penjelasan Surat Al Fatir Ayat 36-37: Permohonan Orang Kafir Ketika di Neraka 

Siksaan terhadap orang-orang kafir di neraka tidak akan diringankan.

Dok Republika
Ilustrasi siksa neraka. Penjelasan Surat Al Fatir Ayat 36-37: Permohonan Orang Kafir Ketika di Neraka 
Rep: Andrian Saputra Red: Ani Nursalikah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kelak orang-orang kafir akan berteriak sekencang-kencangnya karena pedihnya siksa neraka. Mereka berteriak dan memohon kepada Allah agar dikeluarkan dari neraka. 

Baca Juga


Allah SWT berfirman dalam surat Al Fatir: 

وَالَّذِينَ كَفَرُوا لَهُمْ نَارُ جَهَنَّمَ لَا يُقْضَىٰ عَلَيْهِمْ فَيَمُوتُوا وَلَا يُخَفَّفُ عَنْهُمْ مِنْ عَذَابِهَا ۚ كَذَٰلِكَ نَجْزِي كُلَّ كَفُورٍ

Dan orang-orang kafir bagi mereka neraka Jahannam. Mereka tidak dibinasakan sehingga mereka mati dan tidak (pula) diringankan dari mereka azabnya. Demikianlah Kami membalas setiap orang yang sangat kafir. (Alquran surat Al Fatir ayat 36). 

وَهُمْ يَصْطَرِخُونَ فِيهَا رَبَّنَا أَخْرِجْنَا نَعْمَلْ صَالِحًا غَيْرَ الَّذِي كُنَّا نَعْمَلُ ۚ أَوَلَمْ نُعَمِّرْكُمْ مَا يَتَذَكَّرُ فِيهِ مَنْ تَذَكَّرَ وَجَاءَكُمُ النَّذِيرُ ۖ فَذُوقُوا فَمَا لِلظَّالِمِينَ مِنْ نَصِيرٍ

Dan mereka berteriak di dalam neraka itu: "Ya Tuhan kami, keluarkanlah kami niscaya kami akan mengerjakan amal yang saleh berlainan dengan yang telah kami kerjakan". Dan apakah Kami tidak memanjangkan umurmu dalam masa yang cukup untuk berfikir bagi orang yang mau berfikir, dan (apakah tidak) datang kepada kamu pemberi peringatan? maka rasakanlah (azab Kami) dan tidak ada bagi orang-orang yang zalim seorang penolongpun (Alquran surat Al Fatir ayat 36). 

Pengasuh Pondok Pesantren Bayt Alquran-Pusat Studi Alquran Ustadz Syahrullah Iskandar mengatakan berdasarkan keterangan Syekh Yasin Muhammad Yahya dalam kitab Min Wahyil Quran bahwa ayat ke-36 mendeskripsikan situasi yang dialami oleh orang kafir di neraka. Mereka mendapatkan siksa terus menerus.

Siksaan terhadap orang-orang kafir tidak akan diringankan. Siksaan itu begitu keras menyiksa dan terus-menerus. Itu menjadi balasan bagi kekufuran mereka. 

"Mereka mati bukan berarti sudah istirahat disitu, setelah mereka mati berpidah ke alam berikutnya, siksa kubur sudah menanti, di akhirat demikian pula (siksa neraka menanti)," kata Ustadz Syahrullah saat mengisi kajian kitab Min Wahyil Quran yang juga disiarkan melalui kanal resmi YouTube Bayt Alquran-Pusat Studi Alquran beberapa hari lalu.

Dia mengatakan ayat ke-37 menjelaskan tentang permohonan orang kafir di neraka. Mereka berteriak sekencang-kencangnya.

Mereka memohon dengan suara keras meminta kepada Allah agar dikeluarkan dari neraka dan meminta kesempatan kedua untuk bisa mengerjakan amal saleh dan berjanji tidak akan melakukan sebagaimana yang telah dilakukannya ketika masih hidup. Mereka memohon agar dikembalikan ke dunia. Mereka ingin mengganti kekufuran dan kemaksiatan yang pernah dilakukan dengan ketaatan. 

Namun demikian, Allah tidak memperkenankan doa mereka. Allah menjawab bahwa mereka telah diberikan waktu hidup, tetapi itu tidak dipergunakan dengan baik. Kesadaran mereka untuk beriman dan taat kepada Allah tidak muncul padahal banyak hal yang dapat membuatnya sadar ketika di dunia.

Allah juga menjawab bahwa telah diturunkan An Nadzir kepada mereka. Ustadz Syahrullah menjelaskan para mufasir berbeda-beda dalam menjelaskan an nadzir. Ada yang mengatakan an nadzir itu adalah para Rasul, ada juga yang berpendapat bahwa an nadzir itu Alquran. 

"Orang yang zalim itu tidak akan ada yang menolong. Allah tidak akan memberikan pertolongan, nabi tidak akan memberikan syafaat, nikmati saja azab neraka, bagi orang kafir dan pendosa tidak ada penolongnya. Azab neraka ini bagi orang yang kafir, pendosa, zalim, orang yang durhaka pasti akan terjadi bagi mereka sebagai balasan atas kekufuran dan maksiat yang dilakukan ketika hidup di dunia," katanya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler