Laporan: Taliban Bunuh Tawanan di Lembah Panjshir
Taliban menangkap, mengikat dan menembak mati 27 orang di Lembah Panjshir
REPUBLIKA.CO.ID, ISLAMABAD -- Taliban menangkap, mengikat dan menembak mati 27 orang di Lembah Panjshir, Afghanistan bulan lalu dalam serangan terhadap pejuang perlawanan di daerah itu. Laporan yang diterbitkannya pada Selasa (18/10/2022) ini membantah klaim Taliban sebelumnya bahwa, orang-orang itu terbunuh dalam pertempuran.
Satu video pembunuhan yang diverifikasi oleh laporan itu menunjukkannya, lima pria ditutup matanya dengan tangan yang diikat ke belakang. Kemudian, pejuang Taliban memberondong mereka dengan tembakan selama 20 detik.
Penyelidikan oleh Afghan Witness, sebuah proyek open-source yang dijalankan oleh Center for Information Resilience yang berbasis di Inggris, merupakan verifikasi langka dari tuduhan bahwa Taliban telah menggunakan metode brutal terhadap pasukan oposisi. Para peneliti mengatakan, sejak mengambil alih kekuasaan pada Agustus 2021, Taliban telah memberlakukan aturan yang lebih ketat dan lebih keras, bahkan ketika mereka mendesak pengakuan internasional atas pemerintahan mereka.
Pemimpin tim Afghan Witness, David Osborn, menyatakan, laporan itu memberikan "contoh paling jelas" atas tindakan Taliban yang melakukan pembersihan terhadap para pejuang perlawanan. Saksi Afghanistan menyatakan, mereka menganalisis belasan sumber visual dari media sosial untuk menghubungkan satu kelompok pejuang Taliban dengan pembunuhan 10 pria di Distrik Dara di Panjshir.
Laporan itu juga mengkonfirmasi 17 pembunuhan lainnya yang dilakukan di luar proses hukum. Semua video menunjukkan, tangan korban terikat di belakang punggung mereka. Identifikasi itu dilakukan dengan mengamati video dan foto para pejuang Taliban serta korban. Para peneliti juga mengidentifikasi geolokasi dan krono-lokasi. Ini adalah referensi silang dengan video lain yang diduga menampilkan kelompok Taliban.
“Dengan menggunakan teknik sumber terbuka, kami telah menetapkan fakta seputar ringkasan dan eksekusi sistematis sekelompok pria di Lembah Panjshir pada pertengahan September. Pada saat eksekusi, mereka yang ditahan tangannya diikat, sehinggatidak menimbulkan ancaman bagi para penculik Taliban," ujar Osborn.
Juru bicara menteri pertahanan yang ditunjuk Taliban, Enayatullah Khawarazmi, menyatakan, sebuah timsedang menyelidiki video pembunuhan yang dirilis di media sosial. Dia mengaku belum bisa memberikan keterangan lebih lanjut karena masih dalam penyelidikan. Sementara juru bicara Taliban, Zabihullah Mujahid, tidak dapat dihubungi untuk dimintai komentar.
Bulan lalu, Mujahid mengatakan, Taliban telah membunuh 40 pejuang perlawanan dan menangkap lebih dari 100 orang lainnya di Panjshir. Dia tidak memberikan rincian tentang bagaimana 40 orang itu meninggal. Saksi Afghanistan mengaku memiliki bukti yang kredibel dari 30 kematian akibat serangan Taliban bulan lalu terhadap pejuang perlawanan yang diduga terjadi di Panjshir.
Pasukan yang bertempur di pegunungan Panjshir Valley di utara Kabul telah bersumpah untuk melawan Taliban setelah mereka menyerbu Afghanistan dan merebut kekuasaan pada Agustus 2021. Kepala Hubungan Luar Negeri di Front Perlawanan Nasional untuk Afghanistan, Ali Maisam Nazary, mengatakan, Taliban melakukan kejahatan perang dengan membunuh tawanan perang.
“Taliban melakukan kejahatan perang dengan membunuh tawanan perang yang menyerahkan diri kepada mereka, dan video adalah buktinya," ujar Nazary.