Dompet Dhuafa Kenalkan 4 Klaster Wakaf Universe
Wakaferse adalah inspirasi sebuah gerakan, untuk menggerakkan wakaf seluas-luasnya.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dompet Dhuafa bersama Hanamasa dan influencer yang menjadi suver voulenteer mengenalkan Wakaf Universe (Wakaferse). Dompet Dhuafa menyampaikan, Wakaferse dibagi ke dalam empat klaster di antaranya kesehatan, pendidikan, sosial, dan dakwah.
Ketua Wakaferse Dompet Dhuafa, Sulis Tiqomah, mengatakan, sebelumnya Dompet Dhuafa mengusung tagline Wake Up Wakaf sejak 2019 sampai 2022. Sekarang Dompet Dhuafa mengusung tagline baru bernama Wakaferse.
"Wakaferse adalah inspirasi sebuah gerakan, untuk menggerakan wakaf seluas-luasnya, mensyiarkan wakaf seluas-luasanya," kata Sulis kepada Republika di Hanamasa Lenteng Agung, Jakarta, Kamis (20/10/2022).
Sulis mengatakan, dengan tagline Wakaferse, syiar tentang wakaf dibuat lebih luas lagi dari tahun-tahun sebelumnya. Dompet Dhuafa bertujuan membumikan wakaf, dan mengajak seluruh masyarakat sampai dunia mengenal wakaf.
Ia menyampaikan, sekarang wakaf sudah berkembang. Secara inovasi, program dan produk wakaf telah berkembag pesat. Dulu belum terkenal Cash Wakaf Linked Sukuk (CWLS), sekarang sudah ada. Bahkan sudah ada Sukuk Wakaf Ritel SWR-003.
"Namun secara literasi (wakaf) hari ini memang masih jauh sekali dibanding zakat, maka tugas Dompet Dhuafa mensyiarkan wakaf secara masif karena potensi wakaf Rp 180 Triliun, namun hari ini dengan banyaknya nadzir ada sekitar 400 nadzir baru terhimpun (potensi wakaf) totalnya Rp 1 triliun saja," ujar Sulis.
Dompet Dhuafa menerangkan bahwa program Wakaferse terbagi ke dalam empat klaster. Pertama, klaster kesehatan. Di dalamnya ada wakaf alat kesehatan, alat ambulans, dan tujuh rumah sakit berbasis wakaf.
Sulis menambahkan, kedua, klaster pendidikan. Dalam hal ini Dompet Dhuafa membangun Pesantren Tahfidz Green Lido yang berdiri di atas lahan wakaf. Dompet Dhuafa juga sedang membangun sekolah tinggi ilmu ekonomi manajemen.
"Itu kita mewadahi masyarakat, visinya semua orang bisa kuliah, semua orang bisa mengakses pendidikan hingga perguruan tinggi, karena dengan Rp 300 ribu per bulan bisa terjangkau oleh saudara-saudara kita, mereka bisa kuliah di sini," jelas Sulis.
Ia menambahkan, ketiga, klaster sosial. Keempat, klaster dakwah. Di dalamnya ada wakaf sumur, armada dakwah atau kendaraan dakwah, bedah surau, program ekonomi produktif, dan membuat green house. Juga membuat ekonomi produktif berupa kebun buah dan peternakan.