Adidas, Gap, dan Balenciaga Resmi Putus Kemitraan dengan Kanye West

Kanye West membuat pernyataan ofensif dan antisemitisme beberapa waktu lalu.

EPA-EFE/MICHAEL REYNOLDS
Rapper Kanye West kehilangan kemitraan dengan Adidas, Gap, dan Balenciaga menyusul kontroversi White LIves Matter yang berujung pada komentar sentimen antisemitismenya.
Red: Reiny Dwinanda

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Adidas mengakhiri kemitraannya dengan Ye atau yang sebelumnya dikenal sebagai Kanye West. Ini merupakan buntut dari pernyataannya yang ofensif dan antisemitisme.

"Adidas tidak menoleransi antisemitisme dan segala bentuk ujaran kebencian lainnya," kata perusahaan itu dalam sebuah pernyataan dikutip dari Korea Times, Rabu (26/10/2022).

"Komentar dan tindakan Anda baru-baru ini tidak dapat diterima, penuh kebencian, dan berbahaya, dan itu melanggar nilai-nilai perusahaan tentang keragaman dan inklusi, saling menghormati, dan keadilan," ujar Adidas.

Adidas mengakhiri kemitraannya dengan Ye setelah perusahaan itu menghadapi tekanan dari para selebritas dan lainnya untuk memutuskan hubungan dengan rapper tersebut di media sosial. Mereka mendesak Adidas untuk bertindak.

Adidas merupakan salah satu perusahaan yang mengakhiri hubungan dengan Ye. Sebelumnya, Ye dikabarkan juga telah ditangguhkan dari Twitter dan Instagram karena unggahan antisemit yang dikatakan jejaring sosial melanggar kebijakan mereka.

Baca Juga


 

Selain Adidas, rumah mode Balenciaga juga diketahui telah memutuskan hubungan dengan Ye pada pekan lalu, menurut Women's Wear Daily. Dalam beberapa pekan terakhir, Ye juga telah mengakhiri hubungan kerja samanya dengan Gap.

Ye mengatakan kepada Bloomberg bahwa dia berencana untuk memutuskan hubungan dengan pemasok perusahaannya. Setelah diblokir dari Twitter dan Facebook, Ye menawarkan untuk membeli jaringan sosial konservatif Parler.

Di sisi lain, para demonstran di jembatan penyeberangan Los Angeles pada Sabtu lalu juga membentangkan spanduk memuji komentar antisemitisme Ye. Hal ini pun memicu kecaman di media sosial ketika selebritas dan lainnya mengatakan mereka mendukung orang-orang Yahudi.

Ucapan kontroversial Ye
Ye belum lama ini mengindikasikan perbudakan adalah pilihan dan menyebut vaksin Covid-19 sebagai mark of the beast, di antara komentar lainnya. Dia juga dikritik karena mengenakan t-shirt "White Lives Matter" ke acara koleksi Yeezy-nya di Paris.

Ye lalu menyerang rekan sesama rapper, Sean "Diddy" Combs, yang mengirim pesan kepadanya berisikan permintaan agar dia berhenti mempromosikan kaus "White Lives Matter".

"Saya mencoba berbicara denganmu sebagai orang kulit hitam. Dan saya berbicara denganmu karena ini menyakiti orang-orang berkulit hitam. Berhentilah," kata Diddy dalam pesan singkatnya untuk Ye.

Seruan Diddy itu tidak diterima dengan baik oleh Ye. Dia malah menjawab dan menyebut pesan apapun yang Diddy kirim kepadanya akan diunggah ke media sosialnya.
 
"Apa pun yang kamu kirim dalam SMS ini akan saya posting," kata Ye menjawab pesan itu sebelum mengunggah tangkapan layar percakapan mereka ke akun Instagram miliknya yang memiliki 18 juta pengikut.

Ye yang berusia 45 tahun itu menuduh Diddy dikendalikan oleh orang-orang Yahudi dengan menyebutkan permintaannya bukan permainan. "Saya menggunakan Anda sebagai contoh untuk menunjukkan kepada orang-orang Yahudi yang menyuruh Anda menelepon saya bahwa tidak ada yang bisa mengancam atau memengaruhi saya," kata Ye.

Unggahan tersebut kemudian dihapus oleh Meta, yang merupakan pengendali Facebook dan Instagram milik Mark Zuckerberg. Setelah melibatkan moderator firma, Ye menuliskan kecamannya di platform.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Berita Terpopuler