Putin: Rusia tak akan Halangi Pasokan Gandum dari Ukraina ke Turki
Dimulainya kembali kesepakatan gandum karena upaya mediasi Turki.
REPUBLIKA.CO.ID., MOSKOW -- Moskow tidak akan menghalangi pasokan biji-bijian dari Ukraina ke Turki di masa yang akan datang karena sikap “netralitas” Ankara, kemampuan industri pengolahan biji-bijiannya dan upaya presiden Turki yang bertujuan untuk memastikan kepentingan negara-negara miskin.
"Kami tidak akan menghalangi di masa depan, dalam hal apa pun, pasokan biji-bijian dari wilayah Ukraina ke Republik Turki, (mengingat) netralitas Turki dalam konflik secara keseluruhan, potensi industri pengolahan biji-bijian Republik Turki dan upaya Presiden (Recep Tayyip) Erdogan untuk memastikan kepentingan negara-negara termiskin," kata Presiden Rusia Vladimir Putin.
Dia mengatakan bahwa Moskow berhak untuk menarik diri dari kesepakatan gandum Ukraina jika Kiev melanggar jaminan bahwa koridor kemanusiaan tidak akan digunakan untuk tujuan militer.
"Saya telah memberikan instruksi kepada Kementerian Pertahanan untuk melanjutkan partisipasi penuh kami dalam (kesepakatan). Pada saat yang sama, Rusia berhak untuk menarik diri dari perjanjian ini jika jaminan ini dilanggar oleh Ukraina," kata Putin pada pertemuan Dewan Keamanan Rusia di Moskow.
Putin mencatat bahwa dimulainya kembali kesepakatan gandum ini karena upaya mediasi Turki. Dia menambahkan bahwa bahkan jika Rusia menarik diri dari kesepakatan biji-bijian, Rusia siap memasok makanan ke "negara-negara termiskin" secara gratis.
"Bagaimanapun, bahkan jika Rusia menarik diri dari kesepakatan ini, kami akan siap mengirimkan seluruh volume biji-bijian yang dikirim dari wilayah Ukraina ke negara-negara termiskin," ujar dia.