Kendalikan Inflasi, DKPP Jabar Gelar Operasi Pangan Murah di 39 Lokasi

DKPP akan menggelar 102 kali Operasi pangan murah hingga Desember akhir tahun ini

ANTARA/Arif Firmansyah
Sejumlah warga membeli kebutuhan pangan pokok saat operasi pasar pangan murah di Kecamatan Bogor Utara, Kota Bogor, Jawa Barat, Kamis (15/9/2022). Operasi pangan murah yang digelar Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Kota Bogor tersebut untuk menjamin ketersediaan bahan pangan pokok dalam kondisi aman dan terjangkau untuk masyarakat di tengah kenaikan harga BBM bersubsidi.
Rep: arie lukihardianti Red: Hiru Muhammad

REPUBLIKA.CO.ID,BANDUNG--Untuk mengendalikan inflasi di Jabar, Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan (DKPP) Jabar akan menggelar operasi pangan murah atau istilahnya disebut Gelar Pangan Murah (GPM) di 39 titik di 27 kabupaten/kota secara serentak.

Baca Juga


"Kami akan menggelar 102 kali Operasi pangan murah hingga Desember akhir tahun ini. Nilai anggarannya sebesar Rp 1,8 miliar. Khusus Selasa nanti, kami gelar di 39 titik secara serentak," ujar Kepala DKPP Jabar, Arifin Soedjayana, Jumat (4/11).

Menurut Arifin, pihaknya menganggarkan dana untuk GPM tersebut dari APBD tambahan untuk pengendalian inflasi sebagai dampak kenaikan harga BBM. Salah satu upaya yang dilakukan untuk mengeendalikan inflasi tersebut dengan GPM.  "Ada 11 komoditas strategis dan sayur-sayuran yang akan dijual di GPM. Kami bekerja sama dengan vendor-vendor dan kabupaten/kota," katanya.

Komoditas yang akan dijual GPM di 39 titik, kata dia, di antaranya cabe, bawang, gula, minyak, daging sapi, telur, terigu.  Buah-buahan, ikan. Masyarakat, bisa membeli berbagai bahan pokok sesuai kebutuhannya. "Jadi masyarakat bebas membeli. Bisa beli minyak saja, beras saja atau yang lainnya. Komodotas, tidak dijual berdasarkan paket," katanya.

Harga komoditas yang dijual, kata Arifin, tentu akan lebih murah dibandingkan harga pasaran. Yakni, berkisar Rp 2 hingga 5 ribu."Tapi, rata-rata lebih murah Rp 5 ribuan bila dibandingkan harga pasaran," katanya.

Kegiatan GPM ini, kata dia, intensitas di setiap daerahnya berbeda-beda tergantung Indeks Harga Konsumen (IHK). Kalau IHK tinggi, maka GPM akan digelar lebib sering. Berdasarkan data BPS, di Jabar ada 10 daerah yang IHK nya tinggi. Di antaranya, di Kota Bandung, Subang, Majalengka, Bekasi, Kota Depok, tinggi dan lainnya."Untuk daerah yang IHKnya tinggi berdasarkan bps tinggi, kami menggelar GPM sampai 5 kali. Sisanya, 17 kabupaten/kota yang lain hanya 3 kali," paparnya.

Sementara menurut Sekretaris Dinas DKPP Jabar, Indriantari, pada Selasa 8 November 2022 sambil memperingati hari pangan sedunia tingkat Provinsi Jabar, pihaknya menggelar GPM di 39 titik yang ada di 27 kabupaten/kota

"Kami menjual sebelas pangan strategis di 39 titik ini bekeja sama dengan kab/kota bidang pangan dan Cabang dinas Bapenda yang ada di kab/kota. Kenapa di sana? Karena cabang bapenda tiap hari layanan jadi bisa tepat sasaran," katanya.

Untuk peringatan hari pangan sendiri, kata dia, dipusatkan di Kiara Arta Park berkolaborasi dengan Kota Bandung dan badan pangan nasional. Rangkaian acara dimulai pagi hari dengan kegiatan senam bersama. Selain itu, ada penyerahan bantuan pangan nasional ke Pemprov Jabar, river container 3 unit, dan airbrush pressure 1 unit. 

"Selain itu ada bantuan ternak pada masyarakat. Pelaksanaannya di balai-balai. Untuk ternak sapi potong, perah, kambing domba dan ayam buras. Nanti ada Rekor MURI gelar pangan murah serentak di lokasi terbanyak," paparnya.

Selain itu, kata dia, ada kegiatan makan benar yang beragam, bergizi seimbang dan aman. Yakni  diawali dengan sosialisasi pada anak sekolah SD SMP di Kota Bandung sebanyak 300 orang. Mereka, akan mendapatkan lunch box, telur, susu, jus, dan makanan komplit," katanya.

Kegiatan lainnya, kata dia, adalah demo masak gastronomi menghadirkan chef. Masakan yang akan di masak adalah karedok karena bahannya mudah dan Jabar penghasil sayur. Hasil masakan ini, akan dibagikan ke masyarakat yang hadir. "Ada juga omba masak nasi liwet dan olahan telur oleh PKK kab/kota dan umum, SMK juga boleh," katanya.

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Berita Terpopuler