Vaksin Covid-19 Direkomendasikan Jadi Imunisasi Rutin
Vaksin Covid-19 direkomendasikan sebagai imunisasi rutin di 2023.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC) menilai vaksin Covid-19 perlu menjadi imunisasi rutin. Panel diskusi CDC sepakat menambahkan vaksin Covid-19 ke dalam daftar suntikan yang direkomendasikan pada 2023.
Komite penasihat CDC tentang praktik imunisasi memberi suara bulat mendukung keputusan tersebut pada Kamis (20/10). Panel mengatakan orang dewasa dan anak berusia enam bulan ke atas di AS yang memenuhi syarat harus mendapatkan vaksin Covid-19 dan booster.
"Sudah hampir dua tahun sejak vaksin Covid-19 pertama kali diluncurkan di AS, dan hampir 630 juta dosis telah diberikan secara nasional, memberi perlindungan kritis terhadap kasus Covid-19 yang parah," kata CDC dalam rilisnya, dikutip dari laman People, Sabtu (5/11/2022).
Menurut CDC, rekomendasi menambahkan vaksin Covid-19 ke jadwal vaksin yang direkomendasikan secara rutin merupakan langkah pemulihan bangsa. CDC juga menanggapi informasi salah mengenai adanya kewajiban soal vaksin bagi anak-anak di seluruh negeri untuk bersekolah.
CDC membantah itu, memastikan bahwa tidak ada perubahan pada pedoman vaksinasi. Setiap negara bagian masih dapat menetapkan persyaratan vaksinasi masing-masing. Tidak semua negara bagian di AS mewajibkan vaksinasi Covid-19 untuk anak sekolah.
Menurut National Academy for State Health Policy, mandat yang mewajibkan vaksin Covid-19 di sekolah telah dilarang di 21 negara bagian. California menjadi negara bagian pertama yang mengamanatkan hal tersebut, menyusul Washington DC.
Pemimpin di kedua wilayah itu mengumumkan bahwa vaksin Covid-19 akan menjadi salah satu imunisasi yang diperlukan bagi siswa sekolah, namun mandat belum dilaksanakan tahun ajaran ini. CDC memastikan keputusan panel dan soal vaksin anak sekolah merupakan hal terpisah.
"Kami menyadari bahwa ada kekhawatiran seputar hal ini, tetapi memindahkan Covid-19 ke jadwal imunisasi yang direkomendasikan tidak memengaruhi vaksin apa yang diperlukan untuk masuk sekolah, jika ada," kata anggota komite dan direktur Maine CDC, Nirav Shah. Dia menyatakan CDC tetap menghormati kewenangan pemerintah lokal.