Iran Akui Pasok Drone Tempur ke Rusia
Kesepakatan pasokan drone dilakukan sebelum Rusia menyerang Ukraina.
REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN -- Menteri Luar Negeri Iran Hossein Amirabdollahian untuk pertama kalinya mengakui bahwa negaranya telah memasok pesawat nirawak (drone) ke Rusia. Namun dia menekankan, proses itu terjadi sebelum Moskow memutuskan menyerang Ukraina.
“Kami memberikan sejumlah terbatas drone ke Rusia beberapa bulan sebelum perang Ukraina,” kata Amirabdollahian kepada awak media setelah pertemuan di Teheran, Sabtu (5/11/2022).
Namun pada kesempatan itu, Amirabdollahian turut menyampaikan bahwa Iran sama sekali tidak mengetahui bahwa drone buatan negaranya telah dipakai Rusia dalam pertempuran di Ukraina. “Kami setuju dengan menteri luar negeri Ukraina bahwa mereka menyerahkan kepada kami bukti apa pun yang mereka miliki tentang Rusia tang menggunakan pesawat nirawak Iran di Ukraina,” ucapnya.
Dia menegaskan, Iran tetap berkomitmen pada resolusi konflik di Ukraina. Awal pekan ini Duta Besar Iran untuk PBB Amir Saeid Iravani membantah kabar yang menyebut negaranya memasok drone ke Rusia. Ia menyatakan tuduhan itu sama sekali tak berdasar. Iravani pun menegaskan kembali netralitas Iran dalam konflik di Ukraina.
Dalam sebuah konferensi yang digelar surat kabar Israel, Haaretz, pada 26 Oktober lalu, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan, Rusia telah memesan 2.000 drone dari Iran. Drone-drone tersebut kemudian digunakan Moskow untuk menyerang negaranya. “Suara drone Iran yang menjijikan terdengar di langit kami setiap malam. Menurut intelijen kami, Rusia memesan sekitar 2.000 (tipe drone) 'Syahid' dari Iran," ujar Zelensky.