Jam Tangan Mewah Buatan Dalam Negeri Jadi Souvenir KTT ASEAN
PM Kamboja bagikan jam tangan buatan dalam negeri sebagai souvenir
REPUBLIKA.CO.ID, PHNOM PENH - Perdana Menteri (PM) Kamboja Hun Sen bakal membagikan jam tangan buatan dalam negeri sebagai souvenir untuk para pemimpin dunia yang hadir dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-40 dan ke-41 ASEAN pekan ini. Seperti diketahui Hun Sen adalah penggemar jam tangan mewah di tengah kritik kemiskinan negaranya.
Foto-foto yang dibagikan oleh Hun Sen di halaman Facebook resminya menunjukkan tampilan close-up dari jam tangan edisi terbatas. Jam itu dilapisi emas, kotak transparan, dan tali kulit cokelat serta dihiasi kata-kata "ASEAN Kamboja 2022" dan "Made in Cambodia."
"Jam tangan ini telah disiapkan dan dirakit oleh teknisi Kamboja murni, yang merupakan bagian dari ilmu pengetahuan dan teknologi dan perkembangan Kamboja," tulis Hun Sen tentang 25 jam tangan edisi terbatas tersebut.
Sebuah video menunjukkan roda gigi bagian dalam jam tangan yang rumit, diukir dengan "tourbillon" dan dua puluh lima (25) permata dan nama pembuat jam Kamboja, Prince Horology. Harga jam tangan buatan Kamboja belum diumumkan.
Seorang ahli mengatakan foto dan video jam tangan ASEAN tampaknya menunjukkan mekanisme tourbillon yang canggih. Menurutnya, pembuatan jam itu membutuhkan keahlian tingkat tinggi dan dapat membawa label harga enam digit, meskipun ia menolak untuk berspekulasi tentang nilai versi buatan Kamboja.
"Mekanisme ini tidak penting untuk ketepatan waktu yang akurat, tetapi dipasarkan sebagai fitur yang rumit dan (bagian dari) arloji mewah," kata Jeremiah Chan, editor di majalah Revolution yang berbasis di Singapura, yang mengkhususkan diri pada jam tangan kelas atas.
Presiden AS Joe Biden adalah salah satu pemimpin global yang menghadiri KTT Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) di ibu kota Phnom Penh. Para pemimpin negara Asia Tenggara juga bakal hadir pada pertemuan ASEAN itu.
Sementara beberapa orang Kamboja mengkritik kemewahan hadiah kelas atas, banyak warga lain memuji Hun Sen karena mempromosikan ambisi pembuatan jam tangan negara itu. Sekolah pembuatan jam tangan pertama di negara itu yang dikelola oleh para ahli Swiss dibuka pada 2019.
"Ini benar-benar mewakili negara kita," kata pengusaha Ramaneth Heur. "Hadiah ini menunjukkan bahwa Khmers bisa melakukannya dan memasuki panggung dunia," imbuhnya.
Juru bicara Partai Rakyat Kamboja pimpinan Hun Sen, Sok Eysan mengatakan tidak ada yang politis atau aneh tentang menjadikan jam tangan itu sebagai souvenir. "Ini adalah kebaikan dari negara tuan rumah untuk memberikan mereka sebagai suvenir kepada para pemimpin," katanya melalui telepon.
Goodie bag ASEAN di masa lalu menampilkan kerajinan tangan khas dari negara tuan rumah, termasuk "lei" perak atau karangan bunga mini dari Thailand pada 2019.