Korea Selatan Berpartisipasi Bangun Sistem Air Bersih di IKN

Korea Selatan berkomitmen mengembangkan infrastruktur hijau.

ANTARA/Rivan Awal Lingga
Foto udara jalur logistik dan material khusus untuk pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara di pelabuhan masyarakat Desa Bumi Harapan, Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Senin (10/10/2022). ilustrasi
Rep: Rahayu Subekti Red: Nidia Zuraya

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimujono mengapresiasi rencana Korea Selatan untuk ikut partisipasi membangun sistem penyediaan air bersih di IKN Nusantara. Basuki mengatakan rencana awal konstruksi akan dimulai pada 2024. 

Baca Juga


“kami berharap dapat dipercepat proses penyusunan rencana teknis rincinya sehingga dapat mulai dibangun instalasinya pada tahun 2023," kata Basuki dalam pernyataan tertulisnya, Senin (14/11/2022). 

Basuki juga berharap Pemerintah Korea Selatan dapat ikut aktif mendukung persiapan hingga pelaksanaan World Water Forum (WWF) ke-10 yang akan diselenggarakan pada 18-24 Mei 2024 di Bali. Sebelumnya pada 10 November 2022 telah dilakukan penandatanganan Framework Agreement 10th World Water Forum antara Pemerintah Indonesia dengan World Water Council (WWC).

"Kami akan bekerja dengan cermat karena waktu persiapan kurang dari dua tahun. Kami berharap Republik Korea dapat ikut berpartisipasi aktif untuk membantu kami dalam persiapan 20th World Water Forum ini," jelas Basuki. 

Dalam rangka penyelenggaraan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 2022 di Bali, Basuki dan Menteri Lingkungan Republik Korea Han Wha Jin juga menandatangani joint statement on the Green Transition Initiative di Nusa Dua, Bali pada Senin (14/11/2022). Joint statement tersebut merupakan tindak lanjut dari MoU Pembangunan Infrastruktur Hijau yang telah ditandatangani pada 15 Maret 2022 di Labuan Bajo. 

"Kita sadari bahwa perubahan iklim tidak mungkin bisa kita hadapi sendirian. Sehingga kami sangat berterima kasih atas kerja sama Korea Selatan untuk pengembangan infrastruktur hijau," ungkap Basuki.

Kerja sama bidang infrastruktur hijau tersebut mencakup manajemen sumber daya air dan penyediaan air bersih. Begitu juga dengan konstruksi bangunan efisiensi energi, kota eco-smart, serta identifikasi dan infrastruktur untuk mitigasi dan adaptasi perubahan iklim.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler