Eropa: Proliferasi Senjata Iran Adalah Ancaman Global
Presiden Komisi Eropa mengisyaratkan sanksi lebih lanjut terhadap Iran
REPUBLIKA.CO.ID, MANAMA -- Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen memperingatkan proliferasi senjata Iran adalah ancaman bagi Eropa. Dia mengisyaratkan sanksi lebih lanjut terhadap Iran.
Von der Leyen mengatakan Teheran bekerja sama dengan sekutu terbesarnya yaitu Rusia untuk merusak tatanan global dengan menyediakan senjata seperti drone. Beberapa negara Teluk telah memperingatkan selama bertahun-tahun tentang risiko Iran yang mengirim drone ke negara-negara musuh.
“Kami membutuhkan waktu terlalu lama untuk memahami fakta yang sangat sederhana bahwa, sementara kami bekerja untuk mencegah Iran mengembangkan senjata nuklir, kami juga harus fokus pada bentuk lain dari proliferasi senjata, dari drone hingga rudal balistik. Ini adalah risiko keamanan bukan hanya untuk Timur Tengah, tapi untuk kita semua,” ujar Von der Leyen dilaporkan Al Arabiya, Jumat (18/11/2022).
Sebelumnya Uni Eropa menjatuhkan sanksi kepada lebih dari 30 pejabat dan organisasi senior Iran. Sanksi ini dijatuhkan sebagai tanggapan adalah tindakan keras rezim Iran terhadap pengunjuk rasa besar-besaran yang masih berlangsung di negara tersebut.
Von der Leyen mengisyaratkan sanksi lebih lanjut terhadap Iran. Aksi protes besar-besaran di Iran berlangsung setelah kematian Mahsa Amini (22 tahun) setelah ditangkap oleh polisi moral karena diduga menggunakan pakaian yang tidak sesuai dengan aturan negara. “Kami sedang berkoordinasi dengan mitra dan sekutu untuk mengambil sanksi lebih lanjut terhadap Iran, untuk menanggapi proliferasi drone Iran,” kata von der Leyen.
Iran telah mengakui mengirim drone ke Rusia. Namun Iran bersikeras mereka mengirim drone sebelum Rusia menyerang Ukraina. Militer Ukraina mengatakan Rusia menggunakan 26 drone kamikaze bersama dengan 111 serangan rudal pada Selasa (15/11/2022) lalu.
"Iran dan Rusia merusak aturan dasar dan prinsip tatanan global kita," kata Von der Leyen.
Dia menambahkan, Eropa telah mengalihkan pasokan gas Rusia dari sumber lain yang dapat diandalkan. Dia memastikan pasokan gas Eropa aman selama musim dingin.
“Penyimpanan kami penuh pada 95 persen dan kami aman untuk musim dingin ini. Tantangan kami adalah musim dingin tahun depan,” kata Von der Leyen.